Profil Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma), Tantangan Berat Bansos Covid-19

- 22 Desember 2020, 18:02 WIB
Profil Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma), Tantangan Berat Bansos Covid-19
Profil Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma), Tantangan Berat Bansos Covid-19 /Instagram.com/ @trirismaharini01

JURNAL GAYA - Sukses memimpin Kota Surabaya selama dua periode, Tri Rismaharini atau Risma dipercaya Presiden RI Joko Widodo untuk menjadi Menteri Sosial, menggantikan Juliari P. Batubara yang terjerat kasus korupsi bantuan sosial.

Dilansir Jurnal Gaya dari Antara, tantangan terbesar yang dihadapi Risma di jabatan barunya adalah memastikan belasan juta paket bantuan sosial benar-benar sampai dan efektif mengurangi beban masyarakat yang menjadi korban pandemi Covid-19.

Risma yang pernah menjabat sebagai Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintah Kota Surabaya itu juga harus bertanggung jawab untuk mengelola ratusan triliunan rupiah anggaran perlindungan sosial yang bersumber dari APBN, agar instrumen fiskal tersebut benar-benar akuntabel, transparan, efisien dan efektif.

Baca Juga: ShopeePay Hadirkan Super Online Deals untuk Sambut Momen Akhir Tahun di Era New Normal

Baca Juga: Tak Perlu Repot Ganti Baterai, Jam Tangan Ini Laris Diburu Konsumen

Sejatinya, terpilihnya Risma sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju bukan hal yang terlalu mengejutkan. Pasalnya, sejak jauh-jauh hari sebelumnya akhir pekan lalu sudah santer beredar kabar bahwa Risma menduduki jabatan menteri. Akan tetapi, Risma memilih irit berkomentar, sampai pengumuman resmi dari Presiden pada siang ini.

“Pertama, Ibu Tri Rismaharini. Saya kira kita tau semua beliau adalah Wali ota Surabaya, dan saat ini bu Tri Rismahsrini akan kita berikan tanggung jawab untuk menjadi menteri sosial," kata Presiden Joko Widodo di veranda Istana Merdeka, Jakarta, didampingi Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

Setelah terlebih dahulu diperkenalkan kepada publik, sesuai rencana, para menteri baru yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo ini akan dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020. 

Baca Juga: Berani Beda, Berikut Ide Hadiah Natal Serba Orange

Baca Juga: BREAKING NEWS, Jokowi Umumkan Reshuffle Lima Menteri, Wali Kota Surabaya Kesampaian Jadi Menteri
 
Presiden Jokowi memang harus memilih orang yang paling dia percayai untuk menjadi Mensos. Jabatan ini sungguh krusial karena memimpin orkestrasi kebijakan penanganan masalah sosial, salah satunya penyaluran bantuan perlindungan sosial di tengah pandemi COVID-19.

Ketika pandemi menjadi masalah krusial yang telah menurunkan taraf kesejahteraan, bantuan perlindungan sosial menjadi harapan bagi masyarakat untuk bangkit dan menata kembali hidup.

Pandemi COVID-19 telah membuat Tanah Air ditempa dua krisis sekaligus, yakni krisis kesehatan masyarakat dan krisis ekonomi. Krisis ini pula yang mengantar Indonesia ke jurang resesi ekonomi untuk pertama kali sejak krisis pada Tahun 1998.

Baca Juga: Profil Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Pengusaha Lokal Pertama di Sektor Cloud

Presiden Jokowi pun sudah mengumumkan bahwa pemerintah akan melanjutkan kebijakan perlindungan sosial pada Tahun 2021 untuk mengurangi beban sosial dan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi COVID-19.

Dalam anggaran Tahun 2021, belanja perlindungan sosial untuk menangani pandemi COVID-19 sudah menghabiskan anggaran sebanyak Rp217,16 triliun.

“Di Tahun 2021 tentunya kebijakan yang baik di Tahun 2020 akan terus kita lanjutkan, akan terus kita teruskan, terutama di bidang kesehatan untuk penanganan COVID-19 dan pemberian bantuan perlindungan sosial untuk rakyat,” kata Presiden Jokowi, menegaskan.

Baca Juga: Profil Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Dubes Indonesia untuk AS, Mendag Era SBY

Tri Rismaharini adalah wanita kelahiran Kediri, 20 November Tahun 1961 ini telah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode.

Pemegang gelar sarjana arsitektur dari Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada 1987 ini juga merupakan wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah, yakni pada periode pertama antara Tahun 2010 hingga 2015 dan periode kedua antara Tahun 2015 hingga 2020.

Tri Risma menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri, Jawa Timur, dan lulus pada Tahun 1973. Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya dan lulus pada tahun 1976.

Baca Juga: Arek Suroboyo Tri Rismaharini, Dipercaya Jokowi Menjadi Menteri Sosial

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke sekolah unggulan di Surabaya yang juga dikenal sebagai SMA Kompleks, yakni SMA Negeri 5 Surabaya, dan lulus pada Tahun 1980, sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan sarjana di Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada Tahun 1987.​​​​​​​

Tri Risma juga melanjutkan pendidikan pascasarjana bidang Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada Tahun 2002.

Pada Tanggal 4 Maret 2015, Tri Risma mendapatkan gelar kehormatan doktor honoris causa dari ITS, yang diberikan untuk bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.

Baca Juga: Tak Miliki Riwayat Kedokteran, Budi Gunadi Gawangi Kementrian Kesehatan

Latar belakang pendidikan sebagai arsitek membuat Tri Risma juga dikenal begitu terampil menata wajah Kota Surabaya. Dia banyak mengubah taman-taman kota menjadi lebih asri dan menyejukkan, padahal Surabaya yang biasanya panas, seperti Taman Bungkul dengan penambahan berbagai fasilitas penunjang untuk pengunjung.

Tri Risma juga menjadi pusat perhatian ketika membangun jalur pedestrian modern di sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Blauran, dan Jalan Panglima Sudirman di Surabaya.

Berkat kepiawaiannya, Surabaya pernah meraih penghargaan Adipura pada Tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan.

Baca Juga: Gus Yaqut Ketum PP GP Ansor Menjadi Menteri Agama Gantikan Fachrul Razi

Selain itu, Tri Risman juga berhasil menjadikan Kota Surabaya sebagai kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada Tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam ikut mengelola lingkungan kota.

Jabatan menteri yang diemban oleh Tri Risma ini berbeda dengan yang dijalani oleh Khofifah Indar Parawansa, mantan Menteri Sosial yang kini menjadi Gubernur Jawa Timur. Kalau Khofifah sebelumnya berkiprah di tingkat nasional sebagai Mensos kemudian menjadi kepala daerah, maka Tri Risma justru berangkat dari daerah kemudian naik ke pentas nasional.***

Editor: Nadisha El Malika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah