Irjen Pol Argo Yuwono: Teroris Jamaah Islamiyah Terorganisir dan Memberikan Kontribusi ke Suriah

- 4 Januari 2021, 20:09 WIB
Pimpinan Jaringan JI Jawa Tengah Para Wijayanto
Pimpinan Jaringan JI Jawa Tengah Para Wijayanto /Divisi Humas Polri/

“Jaringan ini (JI) ingin memberi kontribusi ke Suriah. Seperti bela diri. Dan meraka juga mempersiapkan anggota dengan matang, seperti mempersiapkan ahli bahasa, ahli IT, dan juga ahli managemen. Managemen ini sudah tertata dan terorganisir sekali,” kata Irjen Pol Argo Yuwono, dalam keterangan persnya Senin, 4 Januari 2021 yang dikutip Jurnal Gaya dari ANTARA.

“Ahli managemen ini untuk mengatur logistik, pendistribusian, pengaturan anggota termasuk mengurusi para jihadis dan keluarganya serta keberangkatan ke Suriah. Ahli managemen ini yang atur semua,” sambung Argo Yuwono.

Kadiv. Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers
Kadiv. Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers polri.go.id

Menurut Para Wijayanto, Pemimpin JI wilayah Jawa Tengah sejak tahun 2008-2019, dirinyalah yang membuat pusat pelatihan (Sasana) di Jawa Tengah untuk membentuk para kadernya sesuai yang diinginkannya. Termasuk menjadi lokasi untuk mencari anggota baru dengan target anak-anak muda.

“Target utama anak-anak Ponpes. Mereka sudah punya basic berbahasa Arab. Jadi kami mudah mengarahkannya saat berada di Suriah. Karena di Suriah menggunakan Bahasa Arab. Biar nyambung ketika bicara soal agama. Maka anggota kami banyak dari Ponpes,” terang Para Wijayanto.

Kriteria menguasai ilmu Syar’I dan bahasanya cukup bagus. Dan memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin. Para Wijayanto mengumpukan 7 angkatan dengan total anggota sekitar 96 orang sejak 2013 dimulai di Sasana.

Baca Juga: Simpatisan Abu Bakar Baasyir Diingatkan Tak Berkerumun Saat Penjemputan Jumat Nanti!

Saat ditanyakan tanggapannya mengenai video simulasi yang beredar ia juga mengakuinya. Termasuk dana yang didapat, Para Wijayanto mengatakan mendapatkannya dari infaq anggotanya sebesar 100 ribu rupiah per orang yang dikalikan dengan 6000 anggotanya. Total dananya minimal Rp600 juta.

“Dana kita dapat infaq dari anggota per orang 100 ribu rupiah. Kita butuh tiket Indonesia-Turki PP, biaya tinggal selama disana. Ongkos hotel dan makan kita tanggung. 1 kali angkatan berangkat sekitar 300 juta rupiah. Dana kami bisa dihitung 100 ribu per orang dikali 6 ribu anggota kami,” kata Para Wijayanto yang merupakan gembong teroris jaringan Jamaah Islamiyah.***

Halaman:

Editor: Qiya Ameena

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x