Khawatir Dijarah, Polisi Jaga Minimarket dan SPBU di Sulawesi Barat

- 19 Januari 2021, 14:14 WIB
Sejumlah petugas kepolisian melakukan penjagaan di minimarket dan SPBU di lokasi bencana Sulawesi Barat
Sejumlah petugas kepolisian melakukan penjagaan di minimarket dan SPBU di lokasi bencana Sulawesi Barat /Dokumen BNPB

JURNAL GAYA – Adanya kejadian penjarahan logistik bantuan dibeberapa ruas jalan menuju lokasi bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Membuat aparat kepolisian bertindak dan turun tangan melakukan pengamanan di minimarket dan SPBU yang berada di wilayah Martadinata, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (19/1).

Baca Juga: Cegah Penjarahan, Polisi Kawal Bantuan Kemanusiaan Gempa Majene dan Mamuju

“Untuk pengamanan toko retail dan menghindari adanya penjarahan barang kebutuhan pokok pada masa darurat bencana,” ujar salah satu anggota Samapta Polda Sulteng, Bripda Leo Asnawi yang turut diperbantukan dalam musibah tersebut.

Baca Juga: Sebanyak 19.435 Korban Gempa Magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat Harus Mengungsi

Selain untuk menjaga keamanan dan ketertiban, Asnawi dan anggota Samapta Polda Sulteng juga bertindak untuk memberikan arahan terkait kedisiplinan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat yang hendak membeli barang kebutuhan.

Hal itu dilakukan meningkatnya penularan virus COVID-19 masih berpotensi terjadi di Tanah Air. “Kita juga ingatkan (masyarakat) untuk patuh protokol kesehatan,” jelas Asnawi.

Baca Juga: Inna Lillahi Korban Jiwa Gempa Sulawesi Barat Bertambah Jadi 73 Orang, 27.850 Warga Mengungsi

Menurutnya, sejak toko dan SPBU dibuka pada masa darurat bencana pada Senin (18/1), antusias masyarakat untuk membeli kebutuhan sehari-hari sangat tinggi. Bahkan pihaknya harus bersiaga sejak toko buka mulai dari jam 08.00 hingga 21.00 WITA. “Kemarin parkiran (kendaraan pembeli) di sini penuh terus,” terang Asnawi.

Asnawi menjamin bahwa selama dua hari ini dan pada masa darurat bencana ke depan, masyarakat Mamuju dapat menjaga ketertiban dan kooperatif selama berbelanja.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,2 Sulawesi Barat, BNPB Siapkan Dana Stimulan Rp10 Juta - Rp50 Juta untuk Korban

Sebelumnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo telah mengimbau kepada seluruh toko yang menjual kebutuhan pokok agar dapat tetap melayani masyarakat selama masa tanggap darurat bencana.

Demi menjamin tercapainya keamanan dan ketertiban selama kegiatan jual beli tersebut, Doni meminta agar dalam pelaksanaannya dapat dibantu oleh aparat keamanan dari unsur TNI/Polri.

Di sisi lain, Doni juga mengingatkan kepada seluruh komponen yang bertugas pada masa tanggap darurat bencana Gempabumi Sulbar agar dapat melakukan inventarisasi kebutuhan logistik bagi masyarakat terdampak bencana gempabumi.

Baca Juga: Ide Makanan dan Minuman yang Dapat Meningkatkan Imunitas Tubuh

Hal itu dilakukan agar pendistribusian logistik dapat berjalan optimal dan kemudian tidak menjadi ketimpangan di tengah masyarakat terdampak bencana sebagai penerima bantuan.

“Kita sepakati saja ya. Untuk menginventarisasi jenis bantuannya kemudian yang bisa disalurkan di sepanjang rute yang bisa dilalui itu bisa langsung dibantu, terutama pengungsi-pengungsi utama,” jelas Doni, Sabtu (18/1).

Menyinggung mengenai penyaluran bantuan, Doni juga meminta kepada masyarakat terdampak bencana yang membutuhkan bantuan logistik agar dapat kooperatif dan berkomunikasi dengan baik, agar kemudian dapat diberikan bantuan secara merata dan lebih optimal.

“Komunikasi yang baik ya. Kalau butuh jangan ambil paksa, bicara baik-baik agar bisa diberikan bantuan,” tegas Doni. ***

Editor: Yugi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x