Natalius Pigai Hendak Dilaporkan ke Bareskrim, Refly Harun: Kita Harus Bersikap Gentleman

- 31 Januari 2021, 18:06 WIB
Refly Harun.
Refly Harun. /Tangkapan layar YouTube Refly Harun

 

JURNAL GAYA - Mantan Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai sempat mendapat perlakuan rasial dari relawan Joko Widodo-Maruf Amin, kini malah akan dilaporkan ke Bareskrim Polri dengan tuduhan yang sama.

Laporan itu akan dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri dari Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) pada Senin besok, 1 Februari 2021.

Pada Sabtu kemarin, 30 Januari 2021, mereka sudah membuat laporan ke Bareskrim Polri, tapi gagal.

Menanggapi itu, ahli hukum tata negara, Refly Harun merespon dengan beberapa pendapatnya atas sikap yang dilaporkan oleh PPMK kepada Pigai setelah Pigai mendapatkan tindakan rasialisme.

Baca Juga: BABAK BELUR, Presiden Jokowi Ngaku PPKM Tak Efektif: Kita Tak Tegas dan Tak Konsisten!

Menurut Refly, sebuah penghinaan harus ditunjukkan kepada orang secara langsung. Seperti Ambroncius Nababan yang menyampaikan secara jelas untuk Pigai dengan menyertakan gambar.

Selain Ambroncius kata Refly, Abu Janda pun juga mengatakan secara jelas bahwa itu adalah Pigai.

"Jadi hukum itu kadang-kadang tidak hanya fakta yang tertulis ya, tapi juga interpretasi dari apa yang dituliskan itu. Jadi faktanya serangan kepada Pigai, tapi interpretasi nya nanti kita lihat ahli bahasa dan ahli-ahli lainnya," ujar Refly Harun dalam video yang diunggah di akun YouTube Refly dikutip, Minggu 31 Januari 2021.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Klaim PDI Perjuangan Selalu Beriringan dengan Nahdlatul Ulama

Namun, lanjut Refly, apa yang disampaikan oleh Pigai bukan sebuah pernyataan serangan langsung yang ditunjukkan kepada seseorang.

"Nah kalaupun misalnya dia mengkritik Presiden Jokowi, ya saya melihat dalam konteks mengkritik ya. Dan kata-kata babu itu tidak dikaitkan dengan suku Jawa malah. Malah dikaitkan dengan suku di luar Jawa," jelas Refly.

"Tapi karena tidak spesifik, kalau menurut saya ya, tidak spesifik, ya sudah kalau mengatakan bahwa dia menghina seluruh suku di luar pulau Jawa. Karena tidak spesifik. Paling tidak saya misalnya ya merasa tidak menyinggung orang dari Sumatera Selatan ya," sambungnya.

Baca Juga: Staf Ahli Menteri Kominfo Bela Abu Janda, Henry Subiakto: Saya Siap Beri Keterangan

Refly pun mengaku tidak suka dengan sikap saling adu mengadu. Karena menurutnya, sebuah bangsa menjadi tidak produktif.

"Jadi, kalau saya pribadi bisa nggak kita mengakhiri adu mengadu ya, tetapi, kemudian kita menggunakan sikap gentleman agar besok-besok tidak lagi melakukan penghinaan apalagi yang sifatnya direct attack,, langsung ke orangnya," terangnya.

Akan tetapi masih, kata Refly, sebuah kritis merupakan tanggung jawab sebagai warga negara.

Baca Juga: Hanya Dalam 2 Jam, Lahan Seluas 4,5 hektare di Taman Nasional Terbakar

"Jadi, memang jadi tidak mudah karena ya kita masih mengalami demokrasi yang gagap ya, demokrasi yang sangat sulit mentolerir perbedaan, tetapi penuh atau inflasi dengan hinaan, nah ini susahnya," pungkasnya.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah