Konotasi Cenderung Negatif, Ketua MUI Sebut Buzzer sebagai Pemakan Daging Saudaranya Sendiri

- 11 Februari 2021, 16:41 WIB
KH Cholil Nafis./Twitter.com/@cholilnafis
KH Cholil Nafis./Twitter.com/@cholilnafis /

"Ketika mengkritik bukan substansi kritiknya yang dikejar, tetapi orangnya yang dibunuh karakternya, ya kita kan kalau imbang apple to apple, sama-sama ngerti kita diskusi kan nyaman," ujarnya.

"Tapi yang dihadapi ini kan anonim sudah gitu ngomongnya sarkas, demikian juga membuat kita enggak nyaman," ujar Cholil.

Dengan identitas buzzer yang tak diketahui, Hersubeno mengatakan, dalam terminologi agama para buzzer dianggap hal yang terkait alam gaib.

Baca Juga: Pelaku Penusukan Plt Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Direncanakan

Cholil pun membenarkan pernyataan tersebut.

"Ya anonim itu kan orang alam gaib enggak ketahuan siapa orangnya, bisa saja dia pakai nama tertentu. Setelah dilacak juga tidak tahu, tetapi kontennya itu seragam untuk menyerang sesorang yang sudah menjadi target," ujar Cholil.

Ia pun mengungkapkan soal pengalamannya berhadapan dengan buzzer. Ia mengaku pernah mendapat serangan dari mereka saat menyampaikan kritik terhadap pemerintah.

"Ada lah sebagian kecil, tapi mungkin sebagian orang juga memahami yang dimaksud saya. Tapi ada sebagian kecil yang meremehkan, nyinyir, merendahkan, dan lain sebagainya itu ada," ujarnya.

Cholil pun menyebut tindakan yang dilakukan para buzzer dapat diibaratkan sebagai tindakan memakan daging saudara sendiri.

"Menurut saya, kalau umpamanya orang digerakkan untuk jadi buzzer, untuk menyerang orang yang niat baik, apalagi ulama, menurut saya inilah yang disebut dengan memakan daging saudaranya," ucap Cholil.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah