Ia berpendapat "China dan Rusia kerap menjadikan semuanya seperti kompetisi".
Pierce mengatakan aksi AS itu seharusnya dapat mempererat koordinasi antara AS, Uni Eropa, dan Inggris.
"Semakin dekat hubungan kita dalam mengatasi dampak perubahan iklim, kita dapat menunjukkan kepada dunia bahwa mereka dapat bergabung dan ikut dalam usaha menurunkan dampak pemanasan global," ujarnya.
Di tengah berbagai respons positif terkait kembalinya AS ke Perjanjian Paris, beberapa diplomat mengatakan jalan Amerika Serikat ke depan tidak akan mudah. Rencana Biden mengurangi emisi akan menghadapi tantangan dari perusahaan-perusahaan yang memproduksi bahan bakar fosil.
Beberapa negara juga khawatir AS tidak akan konsisten dalam menjalankan misinya menanggulangi dampak perubahan iklim.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Vaksinasi Berlagsung Malam Hari, Nonmuslim Bisa Siang Hari
Sekjen PBB Guterres menyambut baik keputusan AS kembali ke Perjanjian Paris. Ia menyebut langkah itu akan memulihkan kembali "hilangnya ikatan yang melemahkan seluruh upaya" dunia.
Namun, ia memperingatkan jalan ke depan tidak akan mudah.
"Ini adalah pertarungan seumur hidup kita," kata Guterres. "Kita harus melangkah lebih cepat dan lebih jauh," ujar dia menambahkan.***