Amerika Serikat Kembali ke Perjanjian Iklim Paris, John Kerry: Siap Kerja Lembur

- 20 Februari 2021, 19:56 WIB
Presiden AS Joe Biden
Presiden AS Joe Biden /Reuters/LEAH MILLIS/REUTERS

Mereka menegaskan kadar emisi dunia harus turun sampai setengahnya pada pertengahan 2030 demi mencegah dampak pemanasan global yang merusak.

Kerry bersama penasihat iklim dalam negeri Biden, Gina McCarthy, jadi ujung tombak pemerintah AS untuk mengurusi isu iklim, termasuk mengoordinasi aturan dan penyaluran insentif di dalam dan luar negeri demi mempercepat peralihan dari bahan bakar fosil ke energi bersih.

Biden juga telah menandatangani belasan perintah eksekutif terkait isu perubahan iklim. Ia juga meminta seluruh badan dan lembaga di tingkat pemerintah federal untuk menjalankan perintah presiden.

Berbagai instruksi itu akan jadi dasar rencana pengurangan emisi di AS, atau yang disebut dengan Target Kontribusi Nasional (NDC) sampai 2030.

AS akan mengumumkan target pengurangan emisinya pada 22 April saat Biden menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin asing untuk membahas isu iklim pada 22 April 2021.

Konferensi iklim PBB berikutnya akan digelar pada November 2021 di Glasgow, Skotlandia.

Kerry memang belum mengumumkan besaran NDC AS, tetapi ia menyebut jumlahnya akan cukup besar. Angka itu akan jadi cara kembali mendapatkan legitimasi di Perjanjian Paris.

Baca Juga: Ada Empat Lokasi Banjir di Jakarta Pusat, Plh Wali Kota: Benhil Mungkin Sampai Malam Masih Terendam

Tidak hanya itu, Kerry mengatakan AS berencana mengajak China bergabung dalam perundingan iklim, meskipun keduanya masih memiliki banyak perbedaan sikap terkait hak asasi manusia dan perdagangan.

Duta Besar Inggris untuk Amerika Serikat Karen Pierce, yang menghadiri acara virtual, mengatakan, "China dapat menjadi mitra yang membantu" upaya dunia menanggulangi dampak perubahan iklim.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x