KLB Demokrat Hasilkan Moeldoko Jadi Ketum, SBY : Berkabung Karena Akal Sehat Telah Mati

- 6 Maret 2021, 07:35 WIB
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan Berkabung Karena Akal Sehat Telah Mati pasca Kudeta Partai Demokrat oleh Moeldoko melalui KLB Deli Serdang
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan Berkabung Karena Akal Sehat Telah Mati pasca Kudeta Partai Demokrat oleh Moeldoko melalui KLB Deli Serdang /Antara/Asprilla Dwi Adha

 

JURNAL GAYA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bereaksi setelah aksi kudeta oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko melalui Kongres Luar Biasa (KLB) bodong di Deli Serdang, Sumatera Utara. Ironisnya, Moeldoko dipilih melalui proses yang ilegal dan didukung kader-kader pecatan Partai Demokrat.

Baca Juga: SBY Menyesal Pernah Angkat Moeldoko Sebagai Panglima TNI

SBY pun mengungkapkan kekecewaannya dan kesedihan terhadap partai yang dirintisnya sejak lama ini. Melalui KLB yang digagas Jony Allen Marbun Cs itu dia anggap sebagai manuver politik merebut kepemimpinan putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari jabatannya sebagai ketua umum yang sah secara tidak terpuji.

Baca Juga: Tiba-tiba Iti Octavia Jayabaya Bersuara, Bupati Viral Ini Siap Lawan KLB Partai Demokrat, Ini Pernyataannya

Untuk itu, SBY mencatat Jum’at 5 Maret 2021 sebagai hari paling bersejarah bagi Partai Demokrat. Hari ini merupakan hari berkabung bagi Partai Demokrat, bahkan bangsa Indonesia. "Berkabung karena akal sehat telah mati. Sementara keadilan, supremasi hukum dan keadilan demokrasi sedang diuji," ungkap SBY dalam jumpa pers di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, Jum’at 5 Maret 2021 malam.

Baca Juga:  Annisa Pohan : Itu Semua yang Hadir Anggota Bodong di KLB Partai Demokrat

SBY menegaskan KLB Deli serdang sebagai KLB bodong yang jelas tidak sah. Hal ini didasari karena Moeldoko bukanlah Kader Partai Demokrat dan pengusungnya pun semua kader pacatan. "KLb tersebut telah menobatkan KSP Moeldoko, seorang pejabat pemerintahan aktif berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan, bukan kader Partai Demokrat alias pihak eksternal  partai menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Mendongkel dan merenggut nya dari Ketua Umum Partai Demokrat yang sah yang setaun yang lalu telah diresmikan oleh negara dan pemerintah," sesalnya.

Baca Juga: KLB Partai Demokrat Ricuh, Andi Arief : Pemuda Pancasila Diadu Domba Dengan Kader Sah Kami!

Halaman:

Editor: Yugi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x