Harga Gabah Anjlok Meski Belum Terjadi Impor Beras dan Panen Raya

- 24 Maret 2021, 21:41 WIB
Isu Impor beras merusak harga gabah petani jauh di bawah HPP,
Isu Impor beras merusak harga gabah petani jauh di bawah HPP, /ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Oleh karena itulah pemerintah memiliki kewajiban untuk menstabilkan harga gabah di pasaran melalui Perum Bulog dengan cara menyerap gabah hasil petani.

Tugas penyerapan gabah ini dilakukan oleh Bulog tidak hanya pada masa panen raya, melainkan sepanjang tahun.

Selama tahun 2020, Perum Bulog telah menyerap beras hasil produksi dalam negeri mencapai 1,24 juta ton. Sebanyak 14 persen diserap pada periode Januari-April, dan paling besar menyerap di periode Mei-Agustus yaitu 55 persen dari total serapan tahun 2020.

"Ketika harga jatuh, Bulog menyerap, harga otomatis terdongkrak karena demand naik," kata Yeka.

Baca Juga: Habib Rizieq Jalani Sidang Jumat, 26 Maret - Kuasa Hukum: Kami Hanya Mohon Doanya, Bukan Kedatangannya

Dia menjelaskan harga gabah di tingkat petani bisa menurun bukan hanya karena pasokan yang melimpah, melainkan mutu dari hasil panen yang rendah. Rendahnya mutu gabah apabila memiliki kandungan air yang tinggi.

Gabah dengan kandungan air yang tinggi membuat biaya penanganan gabah menjadi beras di penggilingan lebih tinggi karena harus melalui proses pengeringan tambahan yang memerlukan waktu dan biaya lebih.

Namun kemudian setelah gabah menjadi beras harganya bisa meningkat dikarenakan ada biaya tambahan untuk pengeringan tersebut.***

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah