Kekeuh Impor Beras, Muhammad Lutfi Siap Mundur dari Jabatan Menteri Perdagangan

- 22 Maret 2021, 21:51 WIB
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi. /Dok. Biro Humas Kemendag

JURNAL GAYA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi kekeuh rencana impor beras merupakan langkah yang tepat sehingga ia siap siap berhenti dari jabatannya jika keputusan impor beras sebesar 1 juta ton salah.

"Saya mesti memikirkan yang tidak terpikirkan, saya mesti mengambil keputusan pada keputusan yang tidak populer, saya hadapi. Kalau memang saya salah, saya siap berhenti, tidak ada masalah, tapi tugas saya memikirkan yang tidak dipikirkan oleh bapak dan ibu," katanya pada rapat bersama Komisi VI DPR, Senin, 22 Maret 2021.

Dikatakan, ketika pertama kali menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 23 Desember 2020 lalu, sudah ada notulen rapat di tingkat kabinet yang menyatakan bahwa Perum Bulog harus memiliki cadangan beras atau iron stock sebesar 500 ribu ton.

Baca Juga: Ini Jadwal SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 23 Maret Ada di Dua Lokasi

Di sisi lain, pengadaan beras untuk iron stock Perum Bulog bisa berasal dari impor.

Disebutkan, posisi cadangan beras Bulog saat ini 800 ribu ton. Itu pun termasuk sisa beras impor pada 2018 sebanyak 270 ribu ton-300 ribu ton.

"800 ribu ton dikurangi beras 2018, kalau 2018 antara 270 ribu ton sampai 300 ribu ton. Artinya Bulog hari ini bisa cadangannya di bawah 500 ribu ton. Itu yang saya takutkan karena dengan 500 ribu ton pemerintah bisa dipojokkan oleh pedagang dan juga oleh spekulan," katanya.

Baca Juga: Bahaya Pandemic Fatigue, Rasa Jenuh Terhadap Pandemi yang Bikin Kita Cuek dengan Petaka Covid-19

Kemudian, lanjut dia, serapan gabah Perum Bulog dari tangan petani tidak berjalan baik karena cenderung turun.

Kondisi itu dikhawatirkan mempengaruhi cadangan beras Bulog.

Rendahnya serapan gabah Perum Bulog dari tangan petani lantaran curah hujan membuat gabah petani basah, hal itu menyebabkan tidak bisa dijual ke Bulog.

"Ada kekeringan minimum untuk bisa beli CBP (Cadangan Beras Pemerintah) itu jelas, yang sekarang jadi permasalahan pengering di tingkat petani itu tidak ada," katanya.

Baca Juga: Hasil SNMPTN Sudah Diumumkan, Bagaimana Dengan Sekolah Pascasarjana? Berikut Info SIMAK Pascasarjana UI

Lutfi pun memastikan impor beras tidak akan dilakukan saat panen raya.

Dengan begitu, ia berharap masyarakat tidak resah terhadap rencana impor tersebut.

"Saya ingin menjawab keresahan di masyarakat, jadi sekali lagi saya utarakan bahwa tidak ada beras impor ketika panen raya, pasti. Jadi, saya ingin supaya tenangkan semua," tandasnya.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x