Harga Gabah Anjlok Meski Belum Terjadi Impor Beras dan Panen Raya

- 24 Maret 2021, 21:41 WIB
Isu Impor beras merusak harga gabah petani jauh di bawah HPP,
Isu Impor beras merusak harga gabah petani jauh di bawah HPP, /ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

JURNAL GAYA - Ombudsman Republik Indonesia mengungkapkan harga gabah di tingkat petani menurun bukan dikarenakan isu rencana impor beras 1 juta ton melainkan sesuai dengan hukum ekonomi supply and demand karena pasokan melimpah saat panen raya.

"Saat musim panen raya, tanpa impor pun harga gabah akan turun seiring hukum supply and demand," kata Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika di Jakarta, Rabu, 24 Maret 2021.

Yeka mengutip data Badan Pusat Statistik yang mencatat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Januari 2020 berada di level Rp5.273 per kg, sementara pada Januari 2021 menjadi Rp4.900.

Baca Juga: Tak Lama Lagi, Perkara Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo Dimeja Hijaukan

Pada Februari 2020 Rp5.176, sementara harga pada Februari 2021 Rp4.700 per kg.

Padahal menurut Yeka, isu impor beras sebanyak 1 juta ton belum muncul pada Januari dan Februari 2021.

Dia menilai polemik kebijakan impor beras ini menjadi gaduh yang kemudian dikait-kaitkan dengan harga beras yang ada saat ini.

"Seperti tahun lalu kita tidak ada impor, harga gabah pasti turun karena berlaku hukum supply and demand, apalagi prediksi BPS akan ada peningkatan produksi," kata Yeka.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 25 Maret 2021, Andin Temukan Titik Terang Pembunuhan Roy Mulai Mengerucut ke Elsa!

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x