JURNAL GAYA – Pihak kepolisian mulai mengantisipasi jaringan terorisme yang menyasar kaum milenial sebagai umpannya untuk melakukan bom bunuh diri ataupun penyerangan. Hal ini terbukti dengan adanya kasus penyerangan ke Mabes Polri yang dilakukan Zakiah Aini.
"Ini jelas sekali ya, kita mulai lakukan antisipasi karena kelompok teror yang ada sekarang pelakunya anak muda dan menyerang anak muda juga," beber Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono melalui webinar bertema Bom di Makassar dan penembakan di Mabes Polri Perspektif, Toleransi dan Demokrasi, dikutip ANTARA, Senin 5 April 2021.
Diungkapkan Rusdi salahsatu cara terorisme kini menggunakan media sosial sehingga bisa menjangkau para kaum milenial. Sebagaimana dengan hasil analisis dari pelaku penyerangan di Mabes Polri, yakni saudari ZA, yang mana sempat mempublikasikan bendera ISIS dan beberapa kalimat perjuangan dalam laman media sosial pribadinya.
"Tentunya, saat kita bicara mengenai ZA ya, di dalamnya itu dimungkinkan sekali pemahaman yang didapatkan ZA bersumber dari internet," tambahnya.
Artinya, dikatakan Rusdi paham-paham seperti itu begitu cepat dan begitu banyak datanya. “Inilah yang menjadi PR bagi kita semua masyarakat Indonesia bagaimana memilah dan memilih konten yang benar dan menyesatkan," ujarnya.
Rusdi pun mengingatkan penanggulangan terorisme bukan hanya menjadi tanggung jawab dari aparat kepolisian, tapi juga membutuhkan dukungan masyarakat dan kelompok moderat.
Baca Juga: Polisi Selidiki Pemasok Pistol AirGun ke Penyerang Mabes Polri
Maka dengan begitu, kelompok ideologi tarikan (terorisme) tidak akan mudah masuk dan melakukan aksinya di Indonesia. "Ini perlu ditegaskan sekali lagi, karena permasalahan terorisme bukan masalah yang ringan namun justru masalah yang kompleks dan membutuhkan dukungan semua pihak," pungkasnya.***