Pembayaran THR Bisa Mendorong Pasar Menyedot Dana Masyarakat Sebesar Rp215 Triliun

- 7 April 2021, 20:11 WIB
Menteri Koordinator Bidadng Perekonomian Airlangga Hartanto. /twitter.com/airlangga_hrt/
Menteri Koordinator Bidadng Perekonomian Airlangga Hartanto. /twitter.com/airlangga_hrt/ /




JURNAL GAYA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto mengatakan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dapat menggerakkan roda perekonomian.

Ia memprediksikan pembayaran THR pada pekerja akan menambah uang yang masuk ke pasar sebesar Rp 215 triliun.

"Melalui pembayaran THR, estimasi anggaran yang bisa masuk ke pasar adalah Rp 215 triliun," kata Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan pers seusai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 7 April 2021.

Airlangga mengatakan momentum positif penanganan pandemi Covid-19 harus tetap terjaga yang diikuti keseimbangan pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Keanu Agl Dikecam Tokoh Adat Melayu Gara-gara Tanjak, Kenapa Ya?

Berkaitan dengan itu, pemerintah mendorong pihak swasta memberikan THR bagi karyawannya mengingat sejumlah fasilitas dan insentif kepada sejumlah sektor yang telah diberikan.

Sejumlah insentif yang dimaksud pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) mobil yang membuat penjualan kendaraan di bulan Maret naik sebesar 143%.

Kemudian pajak pertambahan nilai (PPN) sektor properti. Di sektor horeka (hotel, restoran dan kafe), Airlangga menjelaskan Kementerian Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 32 tahun 2021 yang memberikan penjaminan kredit kepada sektor ini.

"Dimana diberikan grace period selama 3 tahun dan klaster usahanya dari Rp 5 miliar sampai Rp 1 triliun dengan pinjaman minimum Rp 5 miliar. Khusus untuk kafe dan restoran bisa menggunakan skema KUR (kredit usaha rakyat), dimana KUR diusulkan untuk memperpanjang 3% sampai tahun 2021, dan tentunya pemerintah menyiapkan subsidi bunga sebesar Rp 8,15 triliun," jelas Airlangga.

Baca Juga: Jung Yong Hwa CNBLUE Menunjukkan Sisi Lembut Dirinya Dalam Sell Your Haunted House

Sementara itu, pemerintah juga mempercepat penyaluran sejumlah bantuan dan perlindungan sosial untuk menggerakkan konsumsi masyarakat yang diharapkan akan memacu pertumbuhan perekonomian nasional.

"Pemerintah juga mendorong hari belanja nasional di H-10 dan H-5 di mana hari belanja nasional melalui online itu ditujukan untuk produk nasional dan pemerintah akan mensubsidi ongkos kirim dengan menyiapkan Rp 500 miliar," jelas Airlangga Hartarto.

Tidak hanya itu, lanjutnya, pemerintah juga akan mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) dalam bentuk Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako dan bantuan langsung tunai (BLT), dari awalnya Juni, menjadi awal Mei.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp500 Miliar untuk Harbolnas pada H-10 dan H-15 Jelang Lebaran Idul Fitri

"Untuk subsidi bansos beras selama bulan Ramadan, dimana bansos beras itu menyalurkan beras dari Bulog. Sehingga Bulog bisa memperoleh dana sekitar Rp 2 triliun. Dan dana itu bisa untuk membeli gabah rakyat sebesar 440.000. Juga tentunya percepatan perlindungan sosial sebesar Rp 14,12 trilliun. Sehingga tentu harapannya PDB (produk domestik bruto) di kuartal kedua bisa tumbuh positif," tandasnya.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x