Isu Rombak Kabinet Menguat, Anggota Komisi X DPR RI Pertahankan Nadiem Makarim

- 16 April 2021, 11:12 WIB
Isu Rombak Kabinet Menguat, Anggota Komisi X DPR RI Pertahankan Nadiem Makarim
Isu Rombak Kabinet Menguat, Anggota Komisi X DPR RI Pertahankan Nadiem Makarim /Dok. Mendikbud RI/

JURNAL GAYA – Isu reshufle Kabinet Presiden Jokowi semakin menguat terhadap beberapa menterinya. Namun ada yang ingin mempertahankan agar tidak digeser atau diganti. Salahsatunya Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira yang membela Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Andreas mendengar bahwa yang akan menggantikan Nadiem tidak berkompeten di dunia pendidikan. Bagi Andreas, justru Nadiem telah banyak membuat terobosan selama menjabat. "Sebagai anggota Komisi X saya melihat selama ini kinerja Nadiem Makarim bagus-bagus saja, bahkan dengan Nadiem sedang mempersiapkan terobosan-terobosan dalam dunia pendidikan,” beber Andreas dalam keterangan tertulis, Jum’at 16 April 2021.

Baca Juga: Ali Mochtar Ngabalin Beri Becoroan Presiden Jokowi Segera Reshuffle Kabinet: Siapa Orangnya? Kita Belum Tahu

Beberapa program Nadiem yang menurut Andreas diapresiasi banyak pihak yakni 'Merdeka Belajar', 'Kampus Merdeka', dan peningkatan status guru honorer. Justru digabungnya Kementerian Riset dan Teknologi ke Kementerian Pendidikan, malah memperkuat posisi kementerian yang berkantor di Senayan, Jakarta, tersebut. Kementerian nantinya bisa mengonsolidasikan riset dalam satu direktorat baru, untuk kebutuhan bagi seluruh jenjang pendidikan

"Saya tidak melihat urgensi dan relevansi untuk me-reshuffle Nadiem," ujarnya. Andreas menjelaskan, karena dalam praktik pelaksanannya ada dua kategori riset, yakni riset oleh lembaga pendidikan, dan riset yang dilaksanakan lembaga riset, lembaga ilmu pengetahuan riset atau lembaga kajian.

Dengan bergabungnya Kemristek ke Kemdikbud akan memudahkan mekanisme dan proses birokrasi riset Pendidikan karena berada di satu pintu, yaitu Kemdikbud. Dengan adanya badan otonom baru yakni Badan Riset dan Inovasi Nasional dan peleburan Kemenristek, malah akan memberi fokus. BRIN langsung di bawah Presiden, diharapkan kerja- kerja riset lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: Ada 5 Menteri yang Digadang-gadang Bakal Terhempas dari Kabinet Jokowi, Siapakah Mereka?

Ditambahkan Andreas, semua kegiatan penelitian nonpendidikan berada di bawah payung BRIN. "Dengan pembagian jalur riset seperti ini, birokrasi dan mekanisme penelitian seharusnya lebih efisisen dan efektif, sehingga dengan demikian dunia riset kita pun, baik yang melalui jalur Lembaga Pendidikan maupun BRIN seharusnya lebih produktif menghasilkan karya-karya riset yang berbobot untuk kepentingan nasional," bebernya. ***

Editor: Yugi Prasetyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x