Majelis Hakim Tolak Gugatan Kelompok KLB Demokrat, Gara-gara Tak Hadiri Sidang

- 4 Mei 2021, 16:18 WIB
Ilustrasi logo partai Demokrat./
Ilustrasi logo partai Demokrat./ /Antara/Muhammad Adimaja

 

JURNAL GAYA – Gugatan yang dilayangkan kelompok kongres luar biasa (KLB) terhadap pengurus Partai Demokrat terkait pemecatan kader dan penetapan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) partai pada 2020 ditolak Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa 4 Mei 2021.

Mejelis hakim menggugurkan gugatan tersebut karena kelompok KLB selaku penggugat serta kuasa hukumnya tidak hadir tiga kali berturut-turut dalam persidangan. Sedangkan, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memanggil para penggugat untuk hadir. “(Majelis Hakim PN Jakarta Pusat) mengadili: 1. Gugatan para penggugat gugur; 2. Menghukum para penggugat membayar biaya perkara yang nanti akan diputuskan,” kata ketua majelis hakim Saifudin Zuhri saat membacakan putusannya, Selasa 4 Mei 2021.

Baca Juga: AHY Layangkan Gugatan Baru Kepada 12 Inisiator KLB Deli Serdang ke PN Jakarta Pusat

Usai membacakan tersebut majelis hakim mengatakan sidang tidak akan berlanjut dan ditutup. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memanggil penggugat atau kuasa hukumnya untuk hadir dalam persidangan pada 20 April 2021, 27 April 2021, dan 4 Mei 2021. Namun, pihak penggugat, antara lain kelompok KLB, tidak hadir tanpa memberi alasan yang jelas ke majelis hakim.

Terkait itu, Ketua Tim Advokasi DPP Partai Demokrat Mehbob saat ditemui di luar ruang sidang PN Jakarta Pusat menyambut baik putusan hakim. Ia berharap putusan itu jadi catatan majelis hakim saat menyidangkan gugatan Partai Demokrat untuk 12 penggerak KLB terkait perbuatan melawan hukum.

Baca Juga: Inisiator KLB Deli Serdang Ujug-ujug Desak SBY dan AHY Minta Maaf kepada Jokowi dan Moeldoko

Dalam kesempatan yang sama, Mehbob turut mengkritik ketidakhadiran kelompok KLB. “Mereka ini selalu bicara tentang hukum, penegakan hukum, tetapi mereka justru pelanggar hukum murni, karena pengadilan pun mereka buat main-main, dinistakan, seolah-oleh pengadilan ini sebagai kantor pos. Dia daftarkan, register, kemudian tidak hadir,” kata Mehbob.

Sementara itu, salah satu anggota tim kuasa hukum penggugat, Rusdiansyah, mengatakan pihaknya tidak hadir karena surat gugatan telah dicabut pada 16 April 2021 atau sebelum sidang pertama dibuka oleh majelis hakim.

Karena itu, Rusdiansyah berpendapat pihaknya merasa tidak perlu hadir ke ruang sidang untuk mengikuti proses-proses seperti pemeriksaan/verifikasi surat kuasa dan penetapan pencabutan gugatan yang biasanya diputuskan oleh majelis hakim. “Kami pun bertanya, sidang jalan terus ada apa (padahal surat kuasa telah dicabut, Red),” kata Rusdiansyah. ***

Editor: Yugi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x