Kota Cirebon dalam pekan ini masuk sebagai satu-satunya wilayah di Jabar yang masuk zona merah. Wali Kota beralasan karena wilayahnya bersama Satgas Penanganan Covid-19 Kota Cirebon rajin melakukan tracing dan testing hingga tingkat RT dan RW.
Aziz juga menjelaskan kalau sistem pelaporan Covid-19 bersifat akumulasi. Sehingga kejadian yang terjadi pada pekan lalu bisa masuk ke pekan ini, alhasil terjadi peningkatan yang cukup tinggi.
"Tapi tidak apa-apa. Kita sampaikan ini ke masyarakat. Sehingga mereka tidak abai menerapkan prokes dengan ketat," pungkas Azis.***
Kang Emil mengatakan rumah sakit alami kenaikan pasien, walau tidak signifikan hanya satu persen dan sebelumnya tingkat keterisian rumah sakit di Jabar sempat menyentuh 29 persen sekarang 30 persen.
"Jadi pola di akhir tahun kita waspadai agar tidak ada lompatan (kasus COVID-19) masih aman terkendali," katanya.
Baca juga: Di tengah pandemi COVID-19, DBD di Karawang-Jabar capai 278 kasus
Baca juga: Berada di zona merah, 11 desa di Garut-Jabar larang KBM tatap muka
Menurut dia, berdasarkan evaluasi selama Lebaran sangat-sangat baik karena lebih dari setengah juta kendaraan sudah diperiksa dan sekitar 220 ribuan pemudik berhasil dibalik-kanankan.