JURNAL GAYA - Untuk menangani korban gempa Cianjur, Ikatan Dokter Indonesia mengirim 200 tenaga medis ke lokasi.
Ikatan Dokter Indonesia mengirim 200 tenaga medis untuk tangani korban gempa Cianjur.
Atasi gempa Cianjur, Ikatan Dokter Indonesia mengirim 200 tenaga medis untuk membantu para korban.
Gempa bumi dengan Magnitudo (M) 5,6 yang berpusat di darat 10 km barat daya Cianjur Jawa Barat menghancurkan banyak bangunan baik rumah penduduk, pondok pesantren, hingga rumah sakit.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Cianjur, dr Ronny Hadyanto menyampaikan bahwa IDI Cianjur mengerahkan seluruh dokter anggotanya atau yang bertugas di wilayah Cianjur untuk turun menangani para korban gempa.
"Ada sekitar 200 tenaga medis, dokter umum dan dokter spesialis, anggota IDI Cianjur dan yang bertugas di wilayah Cianjur turun menangani korban gempa. Saat ini kami juga berkoordinasi dengan banyak pihak termasuk BNPB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Pemerintah Kabupaten dan masih banyak lagi untuk menyiapkan Rumah Sakit Darurat di Pendopo Kabupaten Cianjur di Jl. siti Zaenab," terang dr. Ronny.
Dikatakan, pembaruan data hingga pukul 17.30 WIB adalah bahwa terdapat 58 korban meninggal dunia yang terdiri dari dewasa, lansia, dan anak-anak.
Di RSUD Sayang Cianjur terdapat sebanyak 54 korban jiwa dan di RSUD Cimacan terdapat 4 korban jiwa. Korban meninggal akibat cedera di kaki dan kepala.