Ditusuk Saat Berdakwah, Ini Potret Syekh Ali Jaber yang Hafal Alquran 30 Juz di Usia 11 Tahun

- 13 September 2020, 20:21 WIB
/Jurnalgaya.com/Akun Instagram @syekh.alijaber

JURNAL GAYA - Pendakwah Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat berceramah di Lampung, Minggu 13 September 2020.

Pendakwah Syekh Ali Jaber ditusuk di salah satu masjid di Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Lampung, pada minggu sore, 13 september 2020. Ia mengalami mengalami luka tusukan di  bahu kanan. 
 
Tak lama dari kejadian, polisi berhasil menangkap pelaku yang diduga berusia 20 tahun. Masih mendapatkan perawatan di Puskemas Gedong Air, berikut potret perjalanan Syekh Ali Jaber sebagai pendakwah.
 
 
 
Di dunia syiar Islam, pendakwah berdarah Arab ini sudah dikenal sejak beberapa tahun ke belakang. 
 
Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber, lahir di Madinah, 3 Februari 1976. 
 
Ia pertama kali dikenal saat menjadi juri pada acara Hafiz Indonesia yang tayang di stasiun TV Swasta dan menjadi Da'i di berbagai kajian islam di Indonesia.
 
Dilansir JurnalGaya dari berbagai sumber, Ustaz Syeh Ali Jaber diketahui sejak kecil telah menekuni Alquran. Berkat dukungan sang ayah, Ali Jaber terus mempelajari Islam hingga akhirnya ia tumbuh sebagai hafiz muda.
 
"Dalam mendidik agama, khususnya Alquran dan shalat, ayah saya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila tidak menjalankan shalat. Keluarga saya dikenal sebagai keluarga yang religius," ujar Syeh Ali Jaber seperti yang dikutip JurnalGaya.
 
Bedar di Madinah, keluarga Syeh Ali Jaber diketaui memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam. Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.

Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran.
 
Sejak tahun 2008, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia dan resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 2012. Keputusan itu diambilnya karena kecintaan pada Indonesia.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x