Netizen dan Buzzer Perang di Twitter, Pro Kontra Omnibus Law RUU Cipta Lapangan Kerja

- 4 Oktober 2020, 13:17 WIB
Ilustrasi penolakan Omnibus Law.*
Ilustrasi penolakan Omnibus Law.* /ANTARA FOTO/Didik Suhartono/

JURNAL GAYA - Minggu, 4 Oktober 2020 siang ini tagar #RakyatButuh Kerja menjadi trending Twitter Indonesia No. 1, disusul #DemokratTolakRUUCiptaker di peringkat kedua. Bukan hanya netizen, buzzer diduga berada di balik trending tersebut.

Trending Twitter tersebut menyusul kesepakatan Rapat kerja Badan Legislasi (Baleg) DPR dengan pemerintah terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja untuk disetujui menjadi Undang-Undang (UU) dalam Rapat Paripurna.

"RUU Cipta Kerja disetujui untuk pengambilan keputusan di tingkat selanjutnya," kata Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas, dalam rapat kerja pengambilan keputusan tingkat I, Sabtu 3 Oktober 2020 malam, seperti dilansir Jurnal Gaya dari Kantor Berita Antara.

Baca Juga: Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Ini Tujuh Alasan Jutaan Buruh Gelar Mogok Nasional

Dalam rapat kerja tersebut, sebanyak tujuh fraksi melalui pandangan fraksi mini fraksi telah menyetujui yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan.

Sedangkan dua fraksi menyatakan menolak RUU ini, yaitu Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat.

"Tujuh fraksi menerima dan dua menolak, tapi pintu komunikasi tetap dibuka, hingga menjelang Rapat Paripurna," kata Supratman.

Baca Juga: Tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja, Ini Tujuh Alasan Jutaan Buruh Gelar Mogok Nasional

Rencana ini menuai pro kontra di tengah masyarakat, termasuk netizen, salah satunya melalui media sosial Twitter. Pihak yang pro menggunakan tagar #RakyatButuhKerja, dengan alasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja akan menciptakan jutaan lapangan kerja baru.

Halaman:

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x