Ridwan Kamil Tidak Merasa Pernyataan 'Sok Sok an' Jokowi Dialamatkan ke Dirinya

- 5 Oktober 2020, 22:55 WIB
Gubenur Jabar sekaligus Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, Ridwan Kamil.
Gubenur Jabar sekaligus Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, Ridwan Kamil. /Dok Humas Jabar.
 
 
JURNALGAYA--Presiden Joko Widodo memberi pernyataan kepada daerah untuk tidak “sok sok-an” melakukan lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menanggapi hal ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menganggap pernyataan tersebut bukan dialamatkan pada dirinya.
 
Menurut Ridwan Kamil mengatakan, kebijakan PSBB skala provinsi, kota atau kabupaten di Jawa Barat sudah tidak diberlakukan lagi. Beberapa daerah, khususnya zona merah fokus pada Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) atau pengetatan aktivitas di skala desa atau lingkup sosial yang lebih kecil.
 
“Pada dasarnya, keputusan Jabar selalu ilmiah. Per hari ini kami tidak ada lagi PSBB skala provinsi, itu sudah dilalui. Tidak ada lagi PSBB penuh skala kota kabupaten. Yang ada sekarang PSBM,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Senin 5 Oktober 2020.
 
“Kalau ditanya responnya, mungkin (pernyataan Presiden Joko Widodo) itu mengingatkan ke yang lain. Karena Jabar mah tidak merasa. Karena kebijakan kita mah PSBM. Seperti halnya penutupan desa di Kuningan yang pesantrennya kena,” paparnya.
 
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa lockdown bukanlah opsi tepat untuk menekan penyebaran Covid-19 di tanah air. Strategi pemerintah sejak awal dalam penanganan Covid-19 adalah mencari keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi dengan penanganan di sektor kesehatan tetap yang diprioritaskan.
 
"Tidak, tidak perlu sok-sokan akan me-lockdown provinsi, me-lockdown kota, atau me-lockdown kabupaten. Karena akan mengorbankan kehidupan masyarakat," kata Joko Widodo dalam sebuah video yang diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/10).
 
 
"Saya tegaskan kembali bahwa kesehatan masyarakat, kesehatan publik tetap nomor satu, tetap yang harus diutamakan. Inilah prioritas, tetap memprioritaskan," katanya.
 

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x