Jokowi Akhirnya 'Tempeleng' Presiden Prancis Macron, Ingatkan Umat Beragama Bisa Terpecah Belah

- 31 Oktober 2020, 15:04 WIB
Presiden RI Jokowi.
Presiden RI Jokowi. /Setkab.go.id

Ia pun meminta masyarakat Indonesia untuk tetap memegang kesakralan nilai agama tanpa menghubungkan dengan aksi yang radikal.

"Indonesia mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik," ujarnya.

Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron memicu kemarahan umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Gempa Turki Telan 22 Korban Jiwa, Hubungan Erdogan dengan PM Yunani dan Presiden Prancis Mencair

"Ada kelompok radikal Islam, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang hukum Republik dan menciptakan masyarakat secara paralel untuk membangun nilai-nilai yang lain," kata Macron awal Oktober 2020 lalu.

Macron juga merespons insiden pemenggalan guru sejarah, Samuel Paty oleh Abdoullakh Abouyezidovitch dengan mengatakan Islam adalah "agama yang mengalami krisis di seluruh dunia".

Insiden tersebut merupakan reaksi dari pembahasan kartun Nabi Muhammad SAW di kelasnya.

Macron menganggap Paty sebagai martir yang mengusung kebebasan berpendapat dan pelakunya adalah seorang radikal Muslim.

Ia pun menindaklanjuti insiden ini dengan perintah pengawasan terhadap ormas Islam Prancis dan menutup sejumlah masjid yang mencurigakan.***

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x