Beredar Video Ceramah Habib Rizieq Berisi Kekejian, Putri Gus Dur Alissa Wahid Bereaksi Keras

- 18 November 2020, 18:48 WIB
Habib Rizieq Shihab menyapa massa yang menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 10 November 2020.
Habib Rizieq Shihab menyapa massa yang menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 10 November 2020. /ANTARA/Muhammad Iqbal

JURNALGAYA - Netizen hari ini dihebohkan potongan video ceramah Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Dalam video tersebut, Habib Rizieq mengatakan, semua laporan penistaan agama dan penghinaan terhadap ulama harus diproses oleh polisi.

Bila tidak, kejadian seperti di Prancis berulang.

Baca Juga: Refly Harun Sebut Anies Tidak Bisa Dipidana Jika Terbukti Langgar Prokes Covid-19, Ini Sebabnya

Baca Juga: Intip Tren Bersepeda, Olahraga Populer di Kala Pandemi

"Kalau tidak diproses jangan salahkan umat Islam kalo besok kepalanya ditemukan di jalan," tutur Rizieq dalam video tersebut.

Video ini dinilai provokatif oleh netizen. Berbagai komentar pun dilontarkan netizen, tak terkecuali para tokoh.

Salah satu yang memberikan komentar adalah putri mantan Presiden Indonesia KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid.

Alissa berkomentar keras dan menolak mengamini pernyataan Habib Rizieq. Apa yang disampaikan Habib Rizieq tidak mengatasnamakan muslim.

"Kalau ada ceramah mengatakan "jangan salahkan umat Islam kalau besok kepalanya dipenggal di jalan" itu #TidakAtasNamaSaya. Saya Muslim, & menolak diatasnamakan utk tindak kekejian seperti itu," tulis Alissa.

Ia kemudian mengatakan, ceramah provokatif tersebut merupakan hasutan yang bahaya.

"Pada dasarnya, ceramah seperti itu sudah masuk kategori Incitement to Violence (hasutan untuk melakukan kekerasan). Bahaya sekali," tambah Alissa.

Baca Juga: Tagar Anies For President RI 2024 Trending Twitter: Semakin Disakiti Kamu Semakin Kuat

Baca Juga: Tips Andal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

Komentar keras juga disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie. Ia meminta ceramah-ceramah berisi kebencian dan permusuhan untuk dihentikan.

"Ini contoh ceramah yg brsifat mnantang & berisi penuh kbencian & prmusuhan yg bagi aparat psti hrs ditindak. Jika dibiarkan provokasinya bisa mluas & melebar. Hentikan ceramah seperti ini, apalagi atasnamakan dakwah yg msti dg hikmah & mau'zhoh hasanah," tulis Jimly.

Sebelumnya Jimly memosting tentang tugas seorang pemimpin. Ada empat tugas seorang pemimpin.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Ungkap 3 Alasan Tak Hadir di Istana: Tidak Lazim hingga Utang pada Jokowi

"Benar. Tugas kpmimpinan dlm khdpan brsm ialah (1) mngadilkan (2) mrukunkan (3) mmkmurkan (4) & mngawal kbebasan agar tratur utk mndorong kreatifitas & inovasi ke arah pncerahan& kemajuan peradaban. Jika tdk, maka tdk dprlukan pemimpin sama sekali."

Ia pun meminta semua pihak berhenti saling membenci dan menunda dulu persaingan.

"Tp bnyk yg marah kpd gerakn prlawanan kpd negara yg diumbar dg kata2 kras& kasar seolah tdk pduli aturan brnegara, mk mncul prktik kkerasan hkm a.n. ktegasn? Risikonya psti dirasakn tdk adil. Bhkn aparat dpt sj dinilai jd alat plitik. Mk stop dulu saling benci& tnda dulu prsaingn."***

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah