"Sebagai Gubernur Provinsi Jabar, semua yang terjadi di wilayah Jawa Barat menjadi tanggung jawab saya. Saya meminta maaf kalau ada kekeliruan dalam penanganan acara tersebut," tutur dia di acara Mata Najwa, Rabu malam 18 November 2020.
Emil mengungkapkan, Jabar berbeda dengan DKI Jakarta. Di Jabar hubungan gubernur dengan bupati dan wali kota adalah garis koordinasi bukan garis komando.
Sehingga ia tidak mendapatkan laporan tentang kegiatan Mega Mendung. Namun ia mengecek hal tersebut ke Kabupaten Bogor. Rupaanya mereka tidak mengeluarkan izin acara tersebut.
"Besoknya, eufuria acara tidak bisa dibendung. Polisi menurunkan 1.200 personel, dan TNI 500 personel," tutur dia.
Baca Juga: Mengintip Aktivitas Anak-anak di Tempat Pengungsian Gunung Merapi
Saat ia menanyakan kepada aparat apa yang dilakukan di Mega Mendung, Polda Jabar mengungkapkan, yang dilakukan adalah pendekatan humanis.
Sebab jika mereka bertindak represif, akan terjadi gesekan.
"Nanti kalau ada gesekan viral lagi, melanggar HAM, dan lainnya," ucap Ridwan Kamil.
Baca Juga: Gempa 8,9 Magnitudo Disertai Tsunami 10 meter Tinggal Menunggu Waktu, Kota Padang Belum Siap