Wagub DKI Pastikan Formula E di Jakarta Bakal Digelar, DPRD : Lama Ditunda, Biaya Komitmen Semakin Tinggi

- 24 Maret 2021, 06:39 WIB
Formula E
Formula E /Pikiran-Rakyat//Pikiran-Rakyat

JURNAL GAYA – Ajang Formula E di Jakarta akan tetap berlangsung. Hal ini diungkapkan Wakil Gubenur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang tidak bisa memutus secara sepihak untuk menghentikan penyelenggaraan perlombaan mobil balap listrik tersebut.

"Tidak ada program yang diputus secara sepihak. Jadi, program itu kita putuskan untuk mengikuti sesuai dengan kajian penelitian," ujar Riza seperti dikutip ANTARA, Rabu 24 Maret 2021.

Dikatakanya, penyelenggaraan Formula E telah menjadi satu program dari Pemprov DKI Jakarta serta sejumlah kajian juga telah dilalui untuk rencana penyelenggaraan tersebut. “Formula E kan sudah jadi program Pemprov dan melalui satu proses panjang, ada proses melalui konsultan independen, bukan kami yang melakukan kajian tapi dilakukan secara independen," ujar dia.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta, Sekolah Tatap Muka akan Dimulai Dari Kampus Dahulu

Bahkan diakuinya untuk proses penganggaran telah disetujui oleh DPRD DKI Jakarta. "Waktu proses penganggaran juga dapat persetujuan DPRD. Artinya sudah melalui proses baik dan benar," ucap dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo mempertanyakan penyelenggaraan Formula E oleh Pemprov DKI yang akan berlangsung pada 2022. Menurut dia, penundaan penyelenggaraan itu dapat membebani keuangan Pemprov DKI karena ada ketentuan kenaikan biaya pada tahun berikutnya pada perjanjian penyelenggaraan.

Baca Juga: Anies Baswedan Dipilih Milenial Kalahkan Prabowo dan Sandiaga Uno, Wagub DKI Jakarta: Terlalu Berlebihan!

"Formula E 2022 nanti biaya komitmennya (commitment fee) tetap 20 juta poundsterling atau 24,2 juta poundsterling? Ada selisih 4,2 juta poundsterling atau sekitar Rp80 miliar, semakin lama ditunda semakin tinggi biaya komitmennya," beber Anggara.

Dikatakan Anggara, saat ini Pemprov DKI telah menyetor dana sebesar 31 juta poundsterling. Karena hal itu, Anggara menilai rencana tersebut berpotensi bermasalah di kemudian hari karena menurutnya tak ada kejelasan berapa biaya komitmen pada 2022.***

Editor: Yugi Prasetyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x