JURNAL GAYA - Pembawa acara TV Rahma Sarita terkesan kesal dengan aksi penangkapan terhadop Munarman oleh Tim Densus 88 baru-baru ini.
Mantan Staf Ahli MPR ini pun mengkaitkannya dengan belum kelarnya penyelidikan terkait penembakan enam laskar FPI hingga pelakunaya belum ditangkap.
Namun malah orang yang menyimpat pembersih WC ditangkap duluan.
"Yang bunuh 6 anak muda laskar FPI belum ditangkap, eh..yang nyimpen pembersih wc ditangkap duluan," cuit Rahma Sarita melalui akunnya @rahmasarita seperti yang dikutip, Kamis, 29 April 2021.
Meski tidak menyebut Munarman secara gamblang, namun mantan pembaca berita di TVOne dan Metro TV ini diduga dimaksudkan terkait proses penangkapan mantan pentolan FPI tersebut.
Baca Juga: Mafia Karantina di Bandara Soekarno Hatta Berhasil Dibongkar Kepolisian, 5 Warga India Jadi Tersangka
Sebelumnya pihak kepolisian menyita barang bukti berupa cairan putih TATP (triacetone triperoxide). Cairan ini dinilai sebagai aseton diduga untuk membuat bahan peledak.
Namun ini dibantah oleh tim pengacara Munarman. Cairan putih triacetone triperoxide (TATP) merupakan obat pembersih toilet atau WC yang biasa digunakan untuk membersihkan tempat wudu, masjid dan musola.
Diketahui saat masih menjadi sekretaris umum FPI, Munarman kerap vokal mensuarakan kasus penembakan 6 laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Baca Juga: Sule Geram hingga Ucapkan Sumpah, Praharanya dengan Nathalie Holscher Bukan Settingan
Bahkan Munarman masuk dalam tim kuasa hukum yang melayakan surat pengaduan ke Mahkamah Peradilan Internasional atau International Criminal Court (ICC) di Den Haaq, Belanda.***