JURNAL GAYA - Saat kita mengalami mata gatal dan berair, hidung meler, dan sakit kepala, sebagian besar dari kita memahami bahwa itu adalah gejala pilek biasa yang akan hilang dengan sendirinya.
Ternyata ada gejala yang bisa tumpang tindih dengan pilek biasa yaitu rhinitis alergi.
Berbeda dengan pilek biasa, rhinitis alergi mengacu pada peradangan pada bagian dalam hidung karena alergen, seperti serbuk sari, debu, jamur, atau serpihan kulit dari hewan tertentu.
Pilek adalah infeksi virus pada hidung dan tenggorokan yaitu saluran pernapasan bagian atas yang biasanya tidak berbahaya, tapi membuat Anda merasa tidak nyaman setidaknya selama 4 hingga 5 hari.
Baca Juga: BONGKAR Biaya Persalinan Nagita Slavina yang Kini Lagi Viral, dr Rizal: Metode ERACS Tidak Murah!
Dikutip Jurnal Gaya dari laman Pink Villa, menurut Dr. Sheetal Radia, Konsultan Otolaringologi dan Bedah Kepala dan Leher, Rumah Sakit Wockhardt, Mira Road, Maharashtra, India, menjelaskan cara untuk membedakan apakah Anda menderita rhinitis alergi atau pilek biasa.
“Meskipun beberapa gejala flu biasa dan alergi cenderung tumpang tindih satu sama lain, ada kemungkinan untuk membedakan antara pilek dan alergi," jelas Dr. Sheetal Radia.
Selanjutnya ia mengatakan, "Gejala serupa adalah pilek, hidung tersumbat, batuk, bersin, sakit tenggorokan, dan post nasal drip."
Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kota Banjar, Sabtu, 28 November 2021, Beserta Doa Setelah Adzan Berkumandang
Dokter Sheetal Radia mengatakan gejala rhinitis alergi, "Namun, mata gatal dan berair merupakan tanda-tanda alergi akibat debu atau serbuk sari. Apalagi pilek yang parah disertai dengan demam, terutama pada anak-anak, tetapi itu bukan gejala alergi.".
Sakit tenggorokan, tambahnya, terlihat selama alergi tetapi lebih sering terjadi pada pilek. Sakit tubuh tidak terlihat selama rhinitis alergi tetapi merupakan kejadian umum selama pilek.
“Beberapa orang dengan alergi cenderung mengalami eksim, yang bukan merupakan gejala pilek. Flu biasa akan hilang setelah beberapa hari. Tetapi gejala alergi akan bertahan hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan jika alergen ada di udara, ” kata Dokter Radia.
Pada beberapa orang, rhinitis alergi dapat memicu infeksi sinus.
Tanda-tanda infeksi sinus, kata Dokter Radia, adalah nyeri wajah, nyeri tekan, dan bengkak, sakit kepala sinus, demam, tekanan pada telinga dan gigi, hidung tersumbat, drainase post nasal, sakit tenggorokan, bengkak, sekret hidung seperti nanah, mata bengkak, tekanan pada sinus, bau mulut, sakit telinga, kelelahan, lemas, dan bersin.
Tetapi jika gejala-gejala ini disertai dengan demam yang datang pada malam hari dan sekitar waktu yang sama, Anda mungkin perlu mencari menghubungi dokter.
“Ini bisa menjadi infeksi virus. Ini akan membutuhkan perhatian segera,” kata Radia.***