Kenali Bahaya Microsleep dan Cara Mencegahnya, Salah Satunya Agar Tidak Terjadi Kecelakaan Lalu Lintas

- 5 November 2021, 23:59 WIB
Ilustrasi Orang Mengantuk
Ilustrasi Orang Mengantuk /Deasy Rafianty/Pexels

JURNAL GAYA - Terjadinya kasus kecelakaan lalu lintas bisa disebabkan oleh adanya microsleep yang dialami oleh pengemudi kendaraan.

Microsleep mengacu pada periode tidur yang berlangsung dari beberapa detik. 

Orang yang mengalami episode microsleep ini mungkin tertidur tanpa menyadarinya.

Hal itu bisa terjadi di mana saja, seperti di tempat kerja, di sekolah, atau saat menonton TV, bahkan saat mengemudi atau mengoperasikan mesin yang membuat kondisi ini berbahaya.

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Online Kabupaten Garut Jumat, 5 November 2021

Microsleep bisa sulit untuk diidentifikasi karena kita mungkin tertidur saat mata mulai tertutup. 

Gejala yang terkait dengan kondisi ini meliputi:

  • Tidak menanggapi informasi
  • Tatapan kosong
  • Menundukkan kepala
  • Mengalami sentakan tubuh tiba-tiba
  • Tidak dapat mengingat satu atau dua menit terakhir
  • Berkedip lambat

Tanda-tanda peringatan dari episode microsleep meliputi:

  • Ketidakmampuan untuk menjaga mata tetap terbuka
  • Menguap berlebihan
  • Tubuh tersentak
  • Terus berkedip untuk tetap terjaga

Kurang tidur merupakan faktor risiko terjadinya microsleep. Ini bisa terjadi jika kita menderita insomnia, bekerja shift malam, atau tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup karena alasan lain. 

Baca Juga: Jadwal Film TV Jumat, 5 November 2021, Film Action 'The Grey' Tayang di TransTV

Microsleep juga bisa dialami oleh jika terdapat gangguan tidur:

1. Dengan apnea tidur obstruktif, penyumbatan di saluran napas bagian atas mengganggu pernapasan saat tidur. 

Akibatnya, otak tidak menerima oksigen yang cukup selama tidur, yang dapat memicu kantuk di siang hari.

2. Narkolepsi menyebabkan kantuk di siang hari yang ekstrem dan episode jatuh tertidur yang terputus-putus.

Baca Juga: Lokasi SAMSAT Keliling Online Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 5 November 2021

3. Gangguan Pola Sirkadian

Penyebab pasti dari microsleep tidak sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini terjadi ketika bagian otak tertidur sementara bagian lain dari otak tetap terjaga.

Untuk mengobati dan mencegah episode microsleep, penting bagi kita untuk cukup tidur di malam hari. 

Jumlah tidur yang sehat untuk orang dewasa dapat berkisar antara tujuh sampai sembilan jam.

Baca Juga: Baca Doa Ini Ketika Melihat atau Mendengar Musibah Menimpa Orang Lain

Membuat beberapa penyesuaian gaya hidup dan mengembangkan rutinitas tidur seperti berikut, dapat meningkatkan kualitas tidur:

  • Menghindari kafein dan cairan sebelum tidur, terutama alkohol jika sudah lelah.
  • Mematikan lampu atau suara di sekitarnya
  • Menghindari aktivitas berlebih sebelum tidur
  • Menjaga kamar tidur pada suhu yang nyaman

Untuk menjaga diri tetap aman saat mengemudi, operasikan kendaraan hanya saat  merasa waspada. 

Ini juga membantu mengemudi dengan pendamping yang dapat mengambil alih mengemudi jika kita mengantuk.

Baca Juga: Sinopsis Cinta Amara 5 November 2021, Wahida Merawat Amara dari Kecil Demi Uang, Isti Berubah Jadi Baik

Tanda-tanda bahwa sopir perlu menepi meliputi:

  • Tanpa sadar keluar dari jalur kendaraan
  • Menguap berulang-ulang
  • Kelopak mata berat

Selain itu, tetap jaga pikiran saat mengemudi dan tetap waspada. Dengarkan musik dengan tempo cepat atau putar buku audio atau podcast.

Tetapi jika kita terjebak dalam situasi di mana lelah dan tidak memiliki teman mengemudi, menepilah ke lokasi yang aman dan tidur siang selama 30 menit .

Baca Juga: Berikut Ini 10 Boy Group K-Pop yang Paling Banyak di Tonton dan di Gemari di 5 Negara!

Saat sedang bekerja, jangan mengoperasikan peralatan atau mesin apa pun saat merasa mengantuk atau mengantuk. Hal ini dapat menyebabkan kecelakaan atau cedera.

Jika memungkinkan, bangunlah secara berkala dari kursi atau meja dan regangkan kaki. 

Menjadi aktif secara fisik dapat membangunkan tubuh dan melawan kantuk.

Jika kita sudah melakukan penyesuaian gaya hidup tetapi masih mengalami episode microsleep atau merasa kurang tidur, temui dokter.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x