Deteksi Sejak Dini Kanker Payudara dengan SADARI, Gerakan Ini Bisa Dilakukan Sendiri Loh

- 8 Oktober 2021, 14:38 WIB
Deteksi Sejak Dini Kanker Payudara dengan SADARI, Gerakan Ini Bisa Dilakukan Sendiri Loh
Deteksi Sejak Dini Kanker Payudara dengan SADARI, Gerakan Ini Bisa Dilakukan Sendiri Loh /tangkap layar zoom/

JURNAL GAYA - Kanker payudara masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia terutama perempuan Indonesia.

Menurut data The Global Cancer Observatory tahun 2020, kanker payudara di Indonesia merupakan kanker paling banyak ditemukan pada perempuan dengan proporsi 30,8% dari total kasus kanker lainnya, yakni terdapat 65.858 kasus baru.

Sementara itu, kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua penyebab kematian akibat kanker dengan persentase sebesar 9,6%.

Salah satu penyebab tingginya angka kasus kejadian dan kematian akibat kanker payudara adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat akan deteksi dini dan pemeriksaan kanker payudara secara klinis.

Menurut riset Kemenkes di tahun 2016, tingkat penetrasi SADARI adalah 46,3%. dan SADANIS 4,4%. PT Uni-Charm Indonesia Tbk melalui Charm sebagai merk pembalut juga turut andil dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia.

Baca Juga: Putri untuk Pangeran, 8 Oktober 2021: Gio dan Atta Menyesal Telah Berburuk Sangka ke Pangeran, Putri Diculik!

Dalam rangka sosialisasi pentingnya deteksi dini kanker payudara seperti yang direkomendasikan oleh pemerintah Indonesia melalui SADARI dan SADANIS dengan pemeriksaan di Puskesmas dan Rumah Sakit, PT Uni-Charm Indonesia Tbk mendukung Aksi Pink Ribbon bekerja sama dengan YKPI (Yayasan Kanker Payudara Indonesia).

Sejalan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia perseroan meluncurkan Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition dan menyumbangkan sebagian dari penjualan produk ini untuk mendukung YKPI.

Presiden Direktur PT. Uni-Charm Indonesia Tbk, Yuji Ishii mengatakan, jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan sekitar, tingkat jumlah kasus baru (sebesar 16,6%) dan tingkat kematian (sebesar 9,6%) di Indonesia akibat kanker payudara cenderung tinggi.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x