JURNAL GAYA – Tidak seperti biasanya sikap Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah yang tidak “segalak” biasanya bila membedah suatu kasus.
Kini di kasus baby Lobster yang menyeret Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Fahri seperti kehilangan kekuatannya.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Sejak Awal Menolak Eksport Baby Lobster, Tapi Edhy Terus Ngotot
Pasalnya seperti diketahui, beberapa bulan sebelum kasus ini terungkap pun Fahri Hamzah pun bermain bisnis baby lobster yang dieksport dari kampung halamannya NTB.
Namun dengan alasan merugi, akhirnya bisnis tersebut tidak dilanjutkannya.
“Karena terus merugi akhirnya saya berhenti usaha itu,” ujar Fahri diacara Mata Nazwa dengan tema Menteri Terjaring Lobster, Rabu 25 November 2020.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Buku Hits untuk Isi Waktu Luang Selama Pandemi
Namun Nana, panggilan akrab Nazwa Shihab mendesak mengapa banyak pengusaha yang jor-joran ingin mengajukan izin untuk mengekspor benur bila dirasa itu rugi.
Fahri pun hanya bisa tertawa. Bahkan begitu Nana bertanya mengenai keuntungan dan alur bisnis, Fahri tidak berbicara lugas.
Baca Juga: Jual Voucher 12x Lebih Banyak Selama 11.11, ShopeePay Berdayakan Bisnis Masyarakat
“Kami menunggu Bang Fahri yang biasanya kencang nih, ini malah tidak kencang, ada apa ini?,” tanya Nana pada Fahri.
Fahri Hamzah pun tidak bisa menjawab banya, hanya diplomatis seperlunya saja. Bahkan ketika Nana mendesak berapa keuntungan membeli dari Nelayan kemudian dijual lagi hingga ke Vietnam?.
“Dari nelayan sekitar Rp5 ribuan, karena kita prinsipnya ingin membantu para nelayan di kampung halaman saya di NTB sana, sehingga kami tampung baby lobster-baby lobster tadi,” ucapnya.
Namun jawaban Fahri tidak memuaskan Nazwa dan terus mendesak berapa rupiah yang dijual Fahri ke perusahan-perusahaan yang selanjutnya dijual ke Vietnam sebagai negara penampung terbesar.
“Ya adalah untungnya,” jelasnya. ***