Dua Pekan Lebih 'Menghilang' , Gatot Nurmantyo: Tak Ada Alasan TNI Memusuhi Habib Rizieq dan FPI

26 November 2020, 19:40 WIB
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo /

JURNALGAYA - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo beberapa pekan ini terkesan menghilang dari pandangan publik usai kisruh penghargaan Bintang Mahaputera lebih dari dua pekan lalu.

Kamis 26 November 2020 tiba-tiba hadir dihadapan wartawan menggelar acara konferensi pers secara virtual.

Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini pun merespons terkait perkembangan politik akhir-akhir ini. Khususnya terkait TNI dan Front Pembela Islam (FPI).

Seperti diketahui, hampir sepekan ini publik dihebohkan dengan aksi aparat TNI menurunkan baliho Habib Rizieq Shihab di sejumlah titik di DKI Jakarta. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengakui telah menginstruksikan pencopotan baliho tersebut.

Baca Juga: Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit, Tak Seorang Pun Boleh Menjenguk

Bahkan Pangdam Jaya ini sempat "keceplosan" menyinggung soal pembubaran ormas Islam FPI.

Meski telah pensiun dari organik TNI, tampaknya Gatot Nurmantyo merasa terpanggil untuk meluruskan masalah tersebut.

Ia pun menyatakan bahwa TNI tidak mungkin bermusuhan dengan FPI.

"Apapun alasannya TNI tidak mungkin bermusuhan dengan FPI. Saya ulangi TNI tidak mungkin musuhan dengan FPI. Apa latar belakangnya? baik FPI atau Habib Rizieq, mereka adalah warga negara yang dilindungi hukum dan tidak cacat hukum," ucapnya pada acara konferensi pers secara virtual, Kamis 26 November 2020.

"Dalam arti kata bukan ada keputusan, kecuali disampaikan FPI adalah ekstrem kanan di Indonesia, itu baru bermusuhan, tapi kalau tidak, tidak ada alasan," imbuh dia.

Pangdam Jaya Mayjen, Dudung Abdurachman*/instagram/

Diketahui, beberapa waktu belakangan, hubungan TNI dan FPI ramai diperbincangkan usai Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyarankan pembubaran FPI jika bertindak seenaknya sendiri.

Baca Juga: Dihujat Jadi Eksportir Baby Lobster, Fahri Hamzah Curhat: Rugi Aja Dimarahin Apalagi Untung...

Dudung bahkan mengaku memerintahkan anggotanya menurunkan baliho ajakan Revolusi Akhlak yang dipasang FPI.

Ilustrasi pencopotan baliho yang dinilai tak berizin: Satpol PP telah berhasil menurunkan 1.483 reklame tak berizin di Jakarta termasuk milik FPI bergambar Habib Rizieq.

Terkait hal itu, Gatot tak bisa menilai apa yang dilakukan Dudung terkait baliho itu merupakan tindakan yang salah.

"Saya tidak bisa men-judge bahwa Pangdam salah atau tidak. Kita lihat saja kalau itu perintah dari Panglima TNI dan Presiden maka tidak bisa disalahkan Pangdam, tapi kalau tidak ada perintah kita tunggu saja ada teguran atau tidak," kata dia.

Namun demikian, Gatot meminta apa yang dilakukan Dudung itu tidak dikaitkan dengan TNI secara menyeluruh.

Baca Juga: Febri Diansyah Bongkar Polemik Penyidikan Politisi PDIP Harun Masiku di KPK

"Jadi tolong pisahkan apa yang dilakukan Pangdam Jaya dengan TNI seluruhnya. Termasuk apa yang dilakukan oleh Koop yang di Petamburan menggunakan kendaraan taktis (rantis), tidak boleh, di masa damai seperti ini. Ini yang bisa saya sampaikan," ucap dia.

Sebelumnya, Pangdam Dudung Abdurrachman juga mengatakan pihaknya tidak pernah menganggap Rizieq Shihab atau FPI sebagai musuh.

Baca Juga: Pastikan Keamanan Akun Anda, Begini Cara Aktivasi Fitur Rekognisi Wajah dan Sidik Jari ShopeePay

Menurut Dudung, Rizieq sama seperti masyarakat lainnya. Mereka yang dianggap sebagai musuh, kata Dudung, adalah ucapan-ucapan yang memperkeruh persatuan dan kesatuan bangsa.***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler