JURNA GAYA – Kementrian Agama dibawah pimpinan Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut menekankan tiga poin penting untuk jajarannya dalam mengelola Kementerian Agama. Bahkan ketiga point tersebut sudah langsung disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo sekaligus mandat sebagai Menteri Agama (Menag).
Baca Juga: Didalam Gereja di Semarang, Menag Janji Jadi Menteri Semua Agama!
"Dengan kata singkat, (Presiden) bilang bahwa kita harus menjadi Kemenag Baru,” terang Menag dilansir dari situs resmi Kemenag, di Jakarta, Senin 28 Desember 2020. Masih dari penuturan Menag, semangat Kemenag Baru tersebut bisa diterjemahkan dengan beberapa kata kunci.
Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi. Misalnya, pelayanan penyelenggaraan haji dan umrah, pendidikan agama dan keagamaan, serta pusat pelayanan keagamaan.
Baca Juga: Menag Akan Tingkatkan Ukhuwah Watoniah dan Islamiyah, HNW : Ditunggu Realisasinya Gus!
Kedua, penguatan moderasi beragama. Ini menjadi penekanann yaitu terhadap penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan.
Ketiga yakni persaudaraan, baik persaudaraan seagama, sebangsa dan setanah air, maupun persaudaraan kemanusiaan.
Baca Juga: Menteri Agama Gus Yaqut Sebut Syiah, Ahmadiyah, NU dan Muhammadiyah Sama di Muka Hukum
Sementara itu, Wamenag Zainut Tauhid menimpali tentang pentingnya para pejabat Eselon I untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan di jajarannya masing-masing dan mendukung program Menag. “Menteri Agama telah memberikan arahan dengan cukup jelas. Ke depan, bagaimana kita dapat mengelaborasi demi kemajuan bangsa. Khususnya pada aspek pembangunan di bidang keagamaan,” bebernya.
Baca Juga: Pesantren Nyaris 'Porak-Poranda' Akibat Pandemi Covid-19, Gus Yaqut Dapat Tugas Khusus dari Jokowi
Diberitakan sebelumnya, Sekjen Kemenag Nizar Ali melaporkan sampai dengan tanggal 25 Desember 2020, Kemenag sementara menduduki posisi ketiga dalam realisasi belanja Kementerian/Lembaga dengan persentase 93,58 persen. Di atas Kemenag, ada Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Sosial. (Kemenag). ***