Pertama di ASEAN, Amunisi 76mm Otomelara GFR Paiton Tembak Sasaran dengan Sempurna

17 Februari 2021, 17:34 WIB
Amunisi 76mm Otomelara diuji fungsikan oleh TNI Angkatan Laut melalui Dinas Materiel Senjata dan Elektronika TNI AL (Dissenlekal) di Pusat Latihan Tempur Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur /Dokumen PT LEN

 

 

JURNAL GAYA – Amunisi 76mm Otomelara diuji fungsikan oleh TNI Angkatan Laut melalui Dinas Materiel Senjata dan Elektronika TNI AL (Dissenlekal) di Pusat Latihan Tempur Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pekan lalu. Dalam uji coba tersebut, amunisi yang melesat sempurna ditembakkan melalui remote dengan menggunakan CMS (Combat Management System) GFR (Gunnery Firing Range) buatan BUMN PT Len Industri tepat sasaran mengenai objek yang telah ditentukan.

Baca Juga: WASPADAI BANJIR, BMKG Prediksi Hujan Lebat Terjadi Hingga Jumat

Dengan berhasilnya uji fungsi ini, maka baik fasilitas GFR Kodiklatal maupun amunisi 76mm telah siap digunakan untuk mendukung latihan dan operasional TNI AL. Kadissenlekal Laksamana Pertama TNI Endarto Pantja I., S.T., M.T., yang menyaksikan langsung penembakan tersebut cukup terpukau.  “Amunisi yang diujikan ini diperuntukkan bagi Meriam 76mm Otomelara yang saat ini telah terpasang di beberapa KRI. Saya berharap ke depan tidak hanya meriam 76mm saja yang dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan uji fungsi, namun juga meriam tipe lainnya dengan juga melibatkan siswa-siswa Kodiklatal,” beber Endarto.

Baca Juga: WOW Hasil Denda Pelanggaran Prokes di DKI Capai Rp 6 Miliar

Kegiatan ini sesuai dengan program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia TNI AL yang unggul dan profesional.

Sementara itu, Direktur Bisnis dan Kerjasama PT Len Industri (Persero) Wahyu Sofiadi mengatakan, membangun GFR adalah pembuktian perusahaannya di bidang combat system, karena Len sudah mengembangkan CMS sejak 2010.

Baca Juga: Kapolsek Astanaanyar Diduga Pesta Narkoba Bareng Anggotanya, Polda Jabar: Beberapa Orang Positif

“Combat system itu terdiri dari sensor-sensor dan efektor atau persenjataan. CMS-nya full kita kerjakan sendiri. Len juga merefurbis senjata meriam OTO Melara KRI Slamet Riyadi (352) untuk diintegrasikan pada GFR ini,” ujar Wahyu dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Gaya, Rabu 17 Februari 2021.

GFR yang dibangun di Paiton Jawa Timur merupakan yang pertama dan satu-satunya di Indonesia, bahkan di ASEAN. GFR mulai difungsikan Kodikopsla pertama kali pada awal tahun 2020 dan dibangun sejak 2018. Fasilitas ini mirip seperti yang sudah ada di Italia dan di Australia.

Baca Juga: Bukan Belanjaan, Kotak-kotak Oranye Ini Berisi Bantuan untuk Korban Banjir di Subang dan Karawang

“Insya Allah ada rencana, GFR ini akan dikembangkan lagi dengan menambahkan meriam kaliber 57mm dan 40mm. CMS-nya juga pasti akan di-upgrade berarti, karena ada fitur yang harus ditambahkan lagi. Kita siap mendukung ini,” tegasnya. ***

Editor: Yugi Prasetyo

Tags

Terkini

Terpopuler