Heboh Moeldoko Sowan Megawati, Hasto Kristiyanto: Ibu Ketua Umum Miliki Pengalaman Dikhianati

15 Maret 2021, 15:44 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekjen Hasto Kristiyanto /pdiperjuangan.id/Denpasar Update

JURNAL GAYA - Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Moeldoko dikabarkan menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputrim Rabu lalu.

Tudingan tersebut membuat geram kubu PDIP hingga langsung dibantah oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Senin, 15 Maret 2021.

"Pertemuan tersebut sama sekali tidak terjadi," ujar Hasto dalam keterangan persnya, Senin, 15 Maret 2021.

Hasto pun menyoroti dan memprotes keras kabar yang diberitakan sebuah media massa tersebut berjudul 'Mantan Panglima Sowan ke Mega' edisi Senin, 15 Maret 2021.

Baca Juga: Daftar Lengkap Pemenang Grammy Awards 2021, Karya Bergengsi Jebolan Pandemi

Dalam pemberitaan tersebut, Moeldoko sowan ke Mega pada Rabu lalu. Moeldoko ditemani Jhoni Allen Marbun.

Dalam pertemuan tersebut, dikabarkan Megawati lebih banyak diam mendengarkan ucapan Moeldoko.

Hasto menyatakan, pemberitaan terkait pertemuan tersebut tidak berdasar.

"Apa yang diberitakan, telah melanggar prinsip dan etika jurnalistik," ujarnya.

Atas pemberitaan tersebut, PDIP pun menyatakan protes keras.

Hasto menegaskan, sejak awal seluruh kader PDI Perjuangan diajarkan untuk tidak pernah melakukan intervensi terhadap urusan rumah tangga partai politik lain.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Akui Indonesia Kalah Dalam Mendeteksi Mutasi Virus Corona Baru Dibanding Negara Lain

Terlebih PDI Perjuangan memiliki pengalaman panjang bagaimana kedaulatan Partai diintervensi kekuasaan Orde Baru.

"Ibu Ketua Umum Partai juga memiliki pengalaman bagaimana dikhianati, namun pada saat bersamaan kami lebih memilih langkah konsolidasi, menyatu dengan rakyat, dan membangun keyakinan, Satyam Eva Jayate bahwa kebenaran akan menang," tegasnya.

Keyakinan Satyam Eva Jayate itulah, lanjut Hasto, telah mendorong Partai terus menempuh jalan ideologi, jalan kerakyatan, jalan kebenaran yang bertumpu pada Pancasila, UUD 1945, dan terus menggali pemikiran Bung Karno bagi bangsa dan negara Indonesia.

Baca Juga: IZ*ONE Emosional Hingga Menangis pada Konser Terakhir Jelang Pembubaran April Ini

"Bahkan terhadap Pak Harto yang sangat otoriter, dan korban yang begitu banyak di kalangan rakyat tidak berdosa, Partai pun memilih jalur hukum ketika kongres Partai diintervensi kekuasaan dan kantor Partai diserang," ungkapnya.

Begitupun ketika ada yang membangun kesan terzolimi dengan motif popularitas, Hasto mengingatkan bahwa seluruh anggota dan kader PDIP selalu bertahan pada keyakinan bahwa siapa yang menebar angin akan menuai badai.

"Politik itu pengabdian, berkeadaban, dan membangun masa depan. Mereka yang mendapatkan kekuasaan politik dengan tidak benar, akan mendapatkan karma politik. Itulah keyakinan dan ajaran leluhur," tuntas Hasto.***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler