BPJS Kesehatan Langsung Turunkan Tim Khusus Lacak Kebocoran Data Peserta

21 Mei 2021, 21:14 WIB
data WNI yang bocor merupakan data BPJS / pixabay/iAmMrRob

JURNAL GAYA – Pasca beredarnya informasi bocornya data pribadi peserta BPJS. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan langsung mengerahkan tim khusus untuk melacak dan menemukan sumber terkait kabar kebocoran data pribadi peserta yang diperjualbelikan oknum melalui media sosial.

"Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan. Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," terang Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma'ruf dalam rilis, Jumat malam 21 Mei 2021.

Baca Juga: Dugaan Data 279 Juta Penduduk Indonesia Bocor, Kominfo Langsung Telusuri dan Investigasi

Dalam informasi yang beredar, kata Iqbal, disebutkan bahwa ada 279 juta data peserta yang terindikasi bocor. Sementara, jumlah peserta BPJS Kesehatan sampai Mei 2021 yang tercatat secara resmi berjumlah 222,4 juta jiwa.

"Perlu kami tegaskan, bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya," katanya.

Upaya perlindungan data tersebut menggunakan 'big data kompleks' yang tersimpan di server BPJS Kesehatan. "Kami memiliki sistem pengamanan data yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut, termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS," tegasnya.

Baca Juga: Mensos Risma Bongkar Borok Juliari Batubara Soal 21 Juta Data Ganda, PDIP Malah Lempar ke Rezim Orde Baru

Selain itu, BPJS Kesehatan secara rutin juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal.

Sebelumnya, kabar terkait kebocoran data peserta BPJS Kesehatan beredar melalui sejumlah akun media sosial Twitter. Sejumlah warga net memberikan komentar terkait situasi itu, di antaranya yang dipantau melalui akun @ndagels dan @Br_AM.

Pada akun tersebut diunggah tangkapan layar berisi percakapan oknum yang menjual sekitar 290 juta data penduduk Indonesia yang bersumber dari data situs BPJS Kesehatan. Komponen yang dijual berupa nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, email, tanggungan, dan lainnya.

Bahkan ada sebagian netizen yang mengecek sampel data yang ditawarkan dan mengklaim bahwa semua komponen sesuai. Netizen juga mengomentari argumentasi BPJS Kesehatan terkait selisih data peserta yang bocor lebih banyak dari data yang sebenarnya tercatat di BPJS Kesehatan. ***

Editor: Yugi Prasetyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler