Buntut Kericuhan Aksi Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law Cipta Kerja di Bandung, Polisi Ciduk 10 Orang

6 Oktober 2020, 22:27 WIB
Demo di Bandung berujung perusakan mobil. /ANTARA

JURNALGAYA - Sebanyak 10 orang dikabarkan diciduk aparat kepolisian usai aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja yang berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Selasa 6 Oktober 2020.

Mereka saat ini diperiksa oleh jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung.

"Ya, ada 10 orang yang kita amankan," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, Selasa malam.

Menurut Ulung, ke-10 orang yang ditangkap oleh jajaran Tim Prabu dan Satreskrim Polrestabes Bandung akan diperiksa polisi terkait keterlibatan mereka dalam aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Baca Juga: Tottenham Hotspur Digadang-gadang Berpotensi Juarai Liga Inggris Musim Ini

"Kita akan lakukan pemeriksaan terhadap mereka dan dari kelompok mana mereka berasal," tuturnya.

Dalam demonstrasi tersebut, Ulung mengatakan bahwa massa melempari Gedung DPRD Jabar dengan batu dan merusak sebuah mobil polisi.

"Untuk mobil polisi nanti kita perbaiki. Yang penting massa sudah bisa kita kendalikan dan mereka bubar," ujarnya.

Aksi tolak Omnibus Law Cipta Kerja berlangsung hingga malam ini di kota Bandung, Jawa Barat, hari ini.

Baca Juga: Edinson Cavani Berlatih Balet Sebelum Bergabung dengan Manchester United

Polisi yang melakukan pengamanan pun berusaha membubarkan massa aksi. Dalam upaya pembubaran itu, polisi melepas tembakan peringatan ke udara dan gas air mata.

Massa yang berkumpul sekitar 18.04 WIB di depan Gedung Sate, Bandung, itu tak terlihat jelas identitasnya.

Berbeda dengan aksi mahasiswa pada siang hari, pada malam ini massa terlihat tanpa mengenakan baju almamater.

Massa tanpa terlihat identitas jelas tersebut berusaha merusak pagar Gedung Sate. Alhasil, polisi pun mencoba menanggulangi, salah satunya dengan melepas tembakan peringatan ke udara.

Massa terpantau sempat mundur, namun kembali lagi ke depan pagar kompleks perkantoran Pemprov Jabar tersebut.

Baca Juga: La Nina Ancam Bencana Banjir, Satgas Covid-19 Ingatkan Pemerintah Daerah Soal Lokasi Pengungsian

Setelah tembakan gas air mata yang dilepaskan polisi ke berbagai arah tersebut, massa sejauh ini tercerai berai dan mundur dari depan Gedung Sate. Berdasarkan pantauan hingga pukul 18.20 WIB setidaknya ada lima tembakan gas air mata.

Adapun hingga pukul 20.00 WIB situasi di depan Gedung DPRD Jabar tepatnya di Jalan Diponegoro sudah berangsur kondusif.

"Situasi sementara sudah bisa kita kendalikan," tutur Ulung.***

Editor: Dini Yustiani

Tags

Terkini

Terpopuler