Network
JURNALGAYA - Komisi III DPR RI menerima pengaduan dari keluarga korban insiden di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan enam Laskar FPI (Front Pembela Islam) saat mengawal perjalanan Habib Rizieq Shihab dan keluarga pada Senin 7 Desember dini hari.
“Kenapa saya sebut insiden, karena ada dua versi cerita yang berkembang di publik,” kata anggota Komisi III DPR Habib Aboe Bakar Al Habsy di Jakarta, Kamis 10 Desember.
Habib Aboe sangat menyesalkan karena insiden yang menewaskan para pengawal Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab itu menurutnya tidak perlu sampai terjadi.
“Bukankah selama Kapolri selalu menyampaikan bahwa Polri menganut asas ‘salus populi suprema lex esto’ atau keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” tegas Habib Aboe.
Baca Juga: Siap Tempur? Prajurit TNI AD Terbaik Diterbangkan ke Wilayah Papua
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR itu mengatakan, pada prinsipnya anggota komisi bidang hukum DPR menerima pengaduan pihak keluarga Laskar FPI dengan baik.
Terlebih lagi, pihaknya sudah mendengar aspirasi yang beredar luas di masyarakat bahwa lebih dari 55 pihak dan organisasi yang menuntut agar dibentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta untuk mengusut insiden itu.
Menurutnya, langkah-langkah pro justitia seperti yang diminta keluarga korban, dan para tokoh masyarakat serta berbagai elemen lainnya harus diapresiasi dengan baik.
“Tentu aspirasi yang sedemikian besar ini tidak bisa kami diamkan saja. Sebagai wakil rakyat tentunya kami harus menindaklanjuti dengan baik dan benar,” tutur Aboe.
Menurut politikus yang juga sekjen DPP PKS tersebut, setidaknya situasi saat ini jauh lebih baik dari apa yang terjadi di Amerika Serikat (AS) ketika George Floyd tewas saat penangkapan oleh aparat di negara itu.
