Ini 6 Kasus Kontroversi Bikin Geger Abu Bakar Ba’asyir, Nomor 4 Jadi Sorotan Amerika Serikat

- 5 Januari 2021, 10:16 WIB
3 hari lagi, Abu Bakar Ba'asyir bakal bebas murni setelah mendapat remisi 55 bulan.
3 hari lagi, Abu Bakar Ba'asyir bakal bebas murni setelah mendapat remisi 55 bulan. /Foto/pikiran-rakyat,com/Portal Surabaya
  1. Mendirikan JI, MMI dan JAT

Sekitar tahun 1993 Ba'asyir tercatat mendirikan Jemaah Islamiyah (JI) di masa pelariannya di Malaysia. Bahkan berdasarkan dokumen dari CIA, aktivitas Ba’asyir tercatata cukup intens berhubungan dengan Al-Qaeda. Kemudian pada 1999, Ba'asyir kembali dari pelariannya di Malaysia dan merintis Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Lalu, pada Juli 2008 Ba'asyir disebut telah keluar dari MMI dan mendirikan Jemaah Anshorut Tauhid (JAT).

Baca Juga: Dikawal Ketat Densus 88, Abu Bakar Ba’asyir Dilarikan ke RS

  1. Dipantau dan jadi Sorotan Amerika Serikat

Sudah lama CIA dan Amerika Serikat memantau pergerakan Abu Bakar Ba’asyir terutama gerak-geriknya di aktivitas terorisme. Bahkan tahun 2002, Majalah TIME menulis berita dengan judul ‘Confessions of an Al Qaeda Terrorist’ di mana ditulis bahwa Ba'asyir sebagai perencana peledakan di Masjid Istiqlal. TIME menduga Ba'asyir sebagai bagian dari jaringan terorisme internasional yang beroperasi di Indonesia.

Dokumen CIA yang dikutip TIME, mengungkapkan bahwa pimpinan JI Abu Bakar Ba'asyir ‘terlibat dalam berbagai plot’. Ini menurut pengakuan Umar Al-Faruq, seorang pemuda warga Yaman berusia 31 tahun yang ditangkap di Bogor dan dikirim ke pangkalan udara di Bagram, Afganistan, yang diduduki AS.

Dalam pengakuannya kepada CIA, Al Faruq mengungkapkan dirinya mengaku sebagai operator Al-Qaeda di Asia Tenggara,  juga memiliki hubungan dekat dengan Ba'asyir. Menurut berbagai laporan intelijen yang dikombinasikan dengan investigasi majalah TIME, Ba'asyir disebut bercita-cita membentuk negara Islam di Asia Tenggara.

Baca Juga: Dikawal Ketat Densus 88, Abu Bakar Ba’asyir Dilarikan ke RS

  1. Baasyir Mengecam Amerika Serikat

Ba'asyir menuding, bahwa Amerika Serikat berada di balik eksekusi atas dirinya. Pada 2002, Ba'asyir mengadakan konferensi pers di Pondok Al-Islam, Solo. Dalam jumpa pers itu, Ba’asyir mengungkapkan peristiwa ledakan di Bali merupakan usaha AS untuk membuktikan tudingannya selama ini bahwa Indonesia adalah sarang teroris.

 

  1. Terlibat Dukungan Bom Bali hingga Terorisme di Aceh

Di era tahun 2000-an, banyak kejadian meledaknya bom dibeberapa daerah seperti Bali dan Jakarta. Tuduhan itu langsung ditujukan kepada Abu Bakar Ba’asyir dan ditahun 2004 Ba'asyir ditangkap dengan tuduhan terlibat Bom Bali I 2002 dan Bom Hotel JW Marriot 2003. Ba'asyir dinyatakan bersalah namun lolos dari jeratan terkait Bom Bali II 2003. Ba'asyir divonis hukuman 2,6 tahun penjara, namun masa kurungannya dikurangi 4 bulan dan 15 hari terkait remisi. Pada Juni 2006 Ba'asyir bebas.

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x