BLT BPJS Ketenagakerjaan Tak Masuk APBN 2021, Begini Penjelasan Menaker Ida Fauziyah

- 1 Februari 2021, 18:30 WIB
Menaker RI, Ida Fauziyah dalam sebuah acara dialog.
Menaker RI, Ida Fauziyah dalam sebuah acara dialog. /Foto Twitter @KemnakerRI


JURNAL GAYA - Bantuan langsung tunai (BLT) BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja bergaji di bawah Rp5 juta tak dilanjutkan pada tahun 2021.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan anggaran BLT gaji kepada pekerja bergaji di bawah Rp5 juta itu tidak dianggarkan dalam APBN 2021.

"Kami masih menunggu, sementara memang di APBN 2021 belum atau tidak dialokasikan. Nanti, kami lihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya, tetapi memang tidak dialokasikan di APBN 2021," ujar Ida dalam rekaman dikutip, Senin 1 Februari 2021.

Namun, Ida menuturkan sebagian program bantuan kepada pekerja terdampak pandemi covid-19 tetap dilanjutkan tahun ini.

Meski tidak menyebutkan secara rinci program yang dimaksud, namun Ida mengatakan program itu tetap berjalan hingga kondisi perekonomian normal kembali.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta Senin 1 Februari 2021, Andin Janji pada Reyna Tak Akan Ceraikan Aldebaran

Soalnya pandemi covid-19 telah mengerek jumlah pengangguran menjadi 9,77 hingga Agustus 2020. Oleh sebab itu, menurutnya dibutuhkan program-program pemerintah guna membantu pekerja yang kehilangan pekerjaannya.

"Program-program itu sebagian akan terus jalan sampai kondisinya kembali normal, memang diarahkan untuk menangani dampak pandemi covid-19," jelasnya.

Berdasarkan catatan, salah satu program bagi pekerja terdampak covid-19 yang masih berlanjut di tahun ini adalah program Kartu Prakerja.

Baca Juga: Waspada, KSSK Beberkan Kondisi Stabilitas Keuangan Negara

Meskipun dipastikan lanjut, namun hingga saat ini Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja belum membuka pendaftaran gelombang 12.

Terkait dengan BLT subsidi gaji, pencairannya sendiri belum mencapai 100 persen pada Januari lalu.

Ida sempat menuturkan pemerintah belum mencairkan BLT bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta kepada 270.489 calon penerima.

Jumlah itu terdiri dari 110.762 pekerja pada termin pertama dan 159.727 pekerja di termin kedua.

Baca Juga: Partai Demokrat Ungkap Ciri-ciri Orang yang Hendak Melakukan Kudeta dari AHY

"Kenapa tidak tersalurkan 100 persen? Kami bisa menjelaskan, ada beberapa penyebab belum tersalurkan," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR.

Sementara itu, pemerintah telah menyalurkan BLT kepada 12,29 juta pekerja pada termin pertama. Kemudian, total pekerja yang mendapatkan BLT pada termin kedua sebanyak 12,24 juta orang.

Dari sisi anggaran, total dana yang dikucurkan sebesar Rp29,44 triliun atau 98,91 persen dari target sebesar Rp29,76 triliun.

Terdiri dari Rp14,75 triliun pada termin pertama dan Rp14,69 triliun pada termin kedua.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x