Gibran Duduk di Meja, Menteri PUPR di Kursi, Rizal Ramli Lontarkan Kritikan Super Pedas

- 28 Maret 2021, 20:47 WIB
Ekonom senior yang juga mantan menteri koordinator bidang perekonomian Rizal Ramli.
Ekonom senior yang juga mantan menteri koordinator bidang perekonomian Rizal Ramli. //@rizalramli.official/Facebook

 

JURNAL GAYA  - Rizal Ramli menyoroti sikap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat duduk di sebuah meja sementara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono duduk di kursi.

Ekonom Senior ini pun langsung melontarkan sindirannya melalui akun Twitter pribadinya @RamliRizal pada Minggu, 28 Maret 2021.

"Sejak kapan Mas Basuki⁦ @KementrianPU jadi bawahan Walikota?" ujar mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim ini.

Seperti diketahui Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono mengunjungi Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu, 27 Maret 2021.

Taman Balekambang tahun depan bakal direvitalisasi untuk dijadikan pusat kebudayaan Jawa Tengah.

Baca Juga: Didesak Gantikan Moeldoko dari Jabatan KSP, Fahri Hamzah Malah Merasa Terganggu

Menteri PUPR Basuki mengaku diperintahkan Presiden RI Joko Widodo untuk membuat suatu pusat kebudayaan Jawa.

"Perintah Pak Presiden ingin membuat suatu pusat kebudayaan Jawa. Saya ingin menerjemahkan perintah itu, ini cari rohnya apa," ujar Basuki.

Meski begitu, ia mengaku untuk menjalankan perintah Jokowi itu bukanlah hal yang mudah.

Soalnya Taman Balekambang bukan sekadar tempat pertunjukkan, tetapi juga menjadi destinasi wisata bernuansa alam.

Sehubungan hal itu, ia pun mengaku harus berhati-hati dalam menjalankan perintah dari orang nomor satu RI itu.

Baca Juga: Bom Makassar, KPAI Ingatkan Banyak Informasi Tak Layak Anak!

"Harus hati-hati betul menerjemahkan perintah beliau, ini ruang terbuka untuk publik, untuk masyarakat. Hati-hati mendesain, merevitalisasi. Tidak mungkin mengubah kawasan botanical yang luar biasa ini, mana ada yang seperti ini di kota lain, susah dicari," tuturnya.

Dikatakan, jauh lebih mudah untuk membangun jembatan atau jalan tol karena membangun pusat kebudayaan harus disertai rasa.

"Ini budaya, harus ada rasa. Kalau nggak nanti bisa salah kedaden (kejadian). Harus bicara juga dengan budayawan," kata Menteri PUPR itu.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x