KPK Panggil Dua Saksi Kasus Menghalangi Penyidikan Pada Perkara Nurhadi

- 30 Maret 2021, 11:34 WIB
Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi.
Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. /M Risyal Hidayat/Antara

 

JURNAL GAYA – Dua orang saksi dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai kasus dugaan dengan sengaja mencegah dan merintangi atau menggagalkan secara langsung maupun tidak langsung penyidikan dalam perkara Nurhadi dan kawan-kawan, Selasa 30 Maret 2021.

Nurhadi merupakan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) itu saat ini berstatus terdakwa dalam perkara suap dan gratifikasi terkait penanganan perkara di MA. Nurhadi telah divonis 6 tahun penjara ditambah denda Rp500 juta subsider 3 bulan kurungan.

"Keduanya dipanggil sebagai saksi untuk tersangka FY (Ferdy Yuman/swasta)," beber Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dikutip dari ANTARA, Selasa 30 Maret 2021.

Baca Juga: Hakim Vonis Mantan Sekretaris MA Nurhadi dan Menantu Enam Tahun Penjara, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa

Dua saksi tersebut, yakni Sofyan Rosada selaku wiraswasta/pengasuh Pondok Pesantren Darus Sulton Al Bantani dan Rina Mardiana berprofesi sebagai dokter.

Sebelumnya pada 15 Juni 2020, penyidik KPK pernah memeriksa Sofyan sebagai saksi untuk tersangka Nurhadi dalam penyidikan kasus suap dan gratifikasi terkait dengan perkara di MA pada tahun 2011-2016.

Ketika itu, penyidik mendalami keterangan saksi Sofyan mengenai hubungan Tin Zuraida yang merupakan istri Nurhadi dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) MA bernama Kardi. KPK telah menetapkan Ferdy sebagai tersangka pada Minggu 10 Januari 2021.

Baca Juga: Insiden Pemukulan Petugas Rutan KPK, Nurhadi Dilaporkan ke Polsek Setiabudi

Dalam konstruksi perkara dijelaskan pada 11 Februari 2020, KPK telah menerbitkan DPO atas nama tersangka Nurhadi, Rezky Herbiyono selaku menantu Nurhadi, dan Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto.

Sejak 2017 sampai 2019, Ferdy bekerja sebagai sopir untuk Rezky dan keluarganya. Pada Februari 2020, Ferdy atas perintah dari Rezky membuat perjanjian sewa menyewa rumah di Jalan Simprug Golf 17 Suites 1 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dengan pemilik rumah dan sekaligus menyerahkan uang sewa secara tunai sebesar Rp490 juta.

Pada bulan yang sama, Nurhadi bersama istri-nya dan keluarga Nurhadi lainnya menempati rumah tersebut. Kemudian Juni 2020, tim penyidik KPK yang telah melakukan pemantauan sebelumnya akhirnya datang ke rumah itu untuk menangkap Nurhadi dan Rezky.

Saat tiba di lokasi, Ferdy telah menunggu di dalam mobil Toyota Fortuner Hitam dengan pelat nomor kendaraan diduga palsu terparkir di luar pintu gerbang rumah bersiap-siap menjemput Rezky bersama keluarganya.

Saat tim mendekati mobil tersebut, Ferdy langsung pergi dengan mengemudi menggunakan kecepatan tinggi dan menghilang ke arah Senayan. Sedangkan tim KPK kembali ke arah rumah dan berhasil menangkap Nurhadi dan Rezky di dalam rumah tersebut. ***

Editor: Yugi Prasetyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x