Kaum Milenial Jadi Target, Kini Rekrutmen Teroris Gencar Dilakukan Melalui Media Sosial

- 3 April 2021, 15:02 WIB
Ilustrasi teroris.
Ilustrasi teroris. /PublicDomainPictures /Pixabay

Melihat hal itu, Wawan meminta kepada kalangan milenial untuk terus melakukan konfirmasi dan mengecek kembali ajaran-ajaran yang bernuansa radikal.

Tak hanya itu, Wawan juga meminta para orang tua untuk terus mengontrol anak-anaknya, terutama yang masuk dalam usia milenial. Termasuk, memantau pelbagai buku bacaan yang sedang mereka baca.

Baca Juga: Baekhyun EXO Ikuti Wajib Militer di Hari Ulang Tahunnya: Ini Bukan Perpisahan yang Permanen

"Yang biasanya riang jadi pemurung, yang biasanya enggak pergi kemana-mana jadi tahu-tahu kalau pulang minta uang. Dia (anak-anak) hanya bicara dengan networking yang ada di media sosial karena dia di-drive di situ untuk melakukan apa pun," ujarnya.

Wawan juga mengimbau agar orang tua terus melakukan patroli 24 jam untuk memantau kegiatan anak-anaknya yang masih berusia milenial di dunia maya.

Hal itu bertujuan agar kalangan milenial tak terjebak oleh paham-paham radikal yang selama ini marak di dunia maya.

"Oleh karena itu kita selalu dorong, bacaan-bacaan kaum milenial itu dikontrol oleh orang tuanya. Karena hanya orang tuanya yang paling paham," kata Wawan.

Baca Juga: Hadiri Pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Bambang Soesatyo: Jangan Lari ke Orang Ketiga

Mantan narapidana terorisme, Haris Amir Falah pun membeberkan banyak anak muda terpapar radikalisme dan terorisme dari media sosial.

Kecanggihan teknologi, kata dia, mempermudah para kelompok maupun jaringan terorisme dalam merekrut anggota.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x