"Sekarang itu karena teknologi sudah canggih, orang itu bisa direkrut tanpa bertemu muka. Mereka bisa aktif berdialog dibina lewat media sosial," katanya.
Haris mengatakan, instrumen media sosial membuat para pelaku lebih mudah dibaiat tanpa harus bertemu langsung.
Berbeda dengan zamannya yang kebanyakan perekrutan dilakukan dengan menyusupi diskusi-diskusi pengajian.
"Sistem baiat sekarang, kan, tidak harus bertemu. Mereka bisa di kamar sendirian kemudian berbaiat, kemudian sudah terikat. Jadi bisa sekali didoktrin tanpa tatap muka," kata Haris.