BNPB : Jumlah Korban Meninggal Dunia Bencana Banjir Bandang Flores Timur Capai 44 Orang

- 5 April 2021, 09:48 WIB
Banjir bandang melanda  Kabupaten Flores Timur (Flotim)  Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan 41 warga meninggal 27 warga diperkirakan hilang akibat banjir bandang NTT yang terjadi pada Minggu 4April 2021 dini hari. (BPBD Kabupaten Flores Timur) dok BNPB
Banjir bandang melanda Kabupaten Flores Timur (Flotim) Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan 41 warga meninggal 27 warga diperkirakan hilang akibat banjir bandang NTT yang terjadi pada Minggu 4April 2021 dini hari. (BPBD Kabupaten Flores Timur) dok BNPB /BNPB (BPBD Kabupaten Flores Timur)

JURNAL GAYA – Dalam beberapa hari terakhir Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika memprediksikan disejumlah wilayah Indonesia akan terjadi cuaca eksrem berasal dari dua bibit siklon tropis. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, 3 – 9 April 2021.

Hingga hari ini, Senin 5 April 2021, BNPB menerima informasi terkini dampak bencana di beberapa wilayah NTT. Diantaranya bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur pada pukul 05.00 WIB, data sementara mencatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.

Baca Juga: Anggota Dewan Ini, Khawatir Bencana Besar Mengancam Masyarakat Sekitar Gunung Galunggung Akibat Penambangan!

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati mengatakan warga hilang masih tercatat sejumlah 24 orang dan meninggal dunia 44. Sedangkan warga luka-luka, mereka telah mendapatkan perawatan medis.

“Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat),” beber Raditya dalam keterangan tertulis yang diterima Jurnal Gaya, Senin 5 April 2021.

Sedangkan kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, terendam lumpur 60, dan jembatan putus 5. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.

Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. Ditambahkan raditya, BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. “Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat,” ucapnya.

Editor: Yugi Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x