PSBB Total DKI Jakarta Ancam Lahirkan 15 Juta Pengangguran Baru

- 11 September 2020, 12:56 WIB
Ilustrasi : Pengangguran
Ilustrasi : Pengangguran /Pixabay/Lukasbieri

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad menyatakan pengaruh PSBB total di kuartal III 2020 tak akan separah kuartal II.

Soalnya sebagian besar perusahaan telah lebih dulu melakukan efisiensi atau pengurangan karyawan serta bersiasat dengan mengoptimalkan platform digital dan menekan ongkos operasional gedung perkantoran.

Namun secara kumulatif jumlah korban PHK bisa meningkat menjadi 14 juta - 15 juta pada akhir 2020 jika PSBB total tersebut berlangsung lama. Hal ini terjadi lantaran omzet sektor perdagangan yang menjadi penopang terbesar perekonomian Jakarta (16,6 persen) bakal tertekan karena warga tak bisa leluasa untuk berbelanja.

Baca Juga: Real Madrid Restui Pindah, Gareth Bale Pilih Tottenham Hotspur atau Manchester United?

Terlebih sebelumnya fenomena zombie companies sudah merajalela lantaran perusahaan tak bisa memanfaatkan penjaminan kredit, restrukturisasi kredit, sampai membayar bunga kredit baru. Perusahaan zombie tersebut sebagian besarnya juga bergerak di sektor perdagangan yang mendominasi struktur lapangan kerja utama di ibu kota 23,41 persen dari 5,1 juta penduduk Jakarta.

Menurut Ahmad hal ini tak boleh dipandang sepele sebab tingginya pengangguran akan memperlambat proses pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan mengganggu agenda pembangunan.

Dalam taraf yang ekstrem, pengangguran bahkan bisa menaikan angka kriminalitas, bunuh diri hingga memicu instabilitas politik.

"Saya kira memang potensi itu akan terjadi. Industri pengolahan juga akan terdampak kalau dia tidak dikecualikan, karena dia ketiga terbesar di Jakarta lapangan pekerjaannya. Tapi perdagangan pusat perbelanjaan dan sebagainya bisa dipastikan gelombang PHK akan terjadi kalau PSBB berlangsung lama," ujarnya Jumat 11 September 2020.

Celakanya, proyeksinya terhadap penyerapan kembali tenaga kerja di era pemulihan ekonomi nanti juga terbilang minim. Hitung-hitungan Tauhid dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 4,5 persen sampai 5,5 persen pemerintah bisa menyerap sebesar 2 juta pekerja.

Namun jika pertumbuhan ekonomi hanya berada di angka 3 persen, maka lapangan kerja baru yang terbuka hanya sekitar 1 juta.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x