Kader PDIP Berpaling Ke Gerindra dan Demokrat, Pilkada Tasikmalaya Memanas, Kader: Kami Kecewa

- 10 Oktober 2020, 20:24 WIB
Mantan dan Kader Aktif PDIP alihkan dukungan ke paslon yang diusung Gerindra dan Demokrat di Pilkada Tasikmalaya.
Mantan dan Kader Aktif PDIP alihkan dukungan ke paslon yang diusung Gerindra dan Demokrat di Pilkada Tasikmalaya. /Kabar Priangan/Asep MS/

JURNAL GAYA - Beberapa kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), akhirnya berpaling hati dari partai berlambang banteng tersebut.

Mereka mengakui, keputusan untuk hengkang dari kader PDIP didasari oleh suara hati nurani yang kecewa dan berharap adanya perubahan baik di negeri ini.

Para kader PDIP yang diketahui berpaling hati ini berasal dari para mantan pengurus sekaligus kader aktif PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya. Kompak, mereka pun mendeklarasikan peralihan dukungan ke pasangan calon Azis Rismaya-Haris Sanjaya, yang diusung oleh Partai Gerindra dan Demokrat.

Baca Juga: Pastikan Jokowi Bakal Buka Dialog Soal Omnibus Law, PDIP Desak Aparat Hukum Tindak Aktor Kerusuhan

Baca Juga: Polisi Buru Dalang Kerusuhan Omnibus Law UU Ciptaker: Ada Mobil yang Suplai Bom Molotov

Seperti dikutip JurnalGaya melalui Pikiran-rakyat.com pada Sabtu 10 Oktober 2020 dalam artikel  Para Kader PDIP Membelot, Gerindra juga Demokrat Bangga Terima Dukungan, 'Ketika Hati Nurani Bicara', situasi menjelang Pilkada Kabupaten Tasikmalaya pun kian memanas.

Terlebih saat ini, keempat pasangan calon yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah memasuki masa kampanye. Sebelumnya, PDIP telah berkoalisi dengan PPP selama untuk mengusung pasangan calon petahana Ade Sugianto-Cecep Nurul Yakin.

"Deklarasi ini memang timbul dari hati nurani. Awalnya kami hanya enam orang kader PDIP. Ternyata pemikiran kami sama dengan para mantan pengurus PAC PDIP yang merasakan kekecewaan terhadap calon petahana sekaligus Ketua DPC PDIP Ade Sugianto," jelas Kokon Somantri, saat memimpin deklarasi kader PDIP lengkap memakai seragam partainya mendukung pasangan lain, Jumat 9 Oktober 2020.

Baca Juga: Maskapai Penerbangan Bangkrut Beralih Jadi Jual Gorengan

Baca Juga: Kecewa terhadap Jokowi, Mahasiswa Ancam Kembali Turun ke Jalan Hingga UU Cipta Kerja Dicabut

Sebelum mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon yang tak diusung partainya, kata Kokon, pihaknya beberapa kali bermusyawarah bersama kader PDIP di beberapa kecamatan lainnya.

Hasilnya, sebanyak 22 mantan pengurus PAC PDIP di Kabupaten Tasikmalaya, sepakat mengalihkan dukungan ke partai lain pada Pilkada Tasikmalaya 2020. Politik Pilkada Kabupaten Tasikmalaya. Kokon meyakini, pihaknya dengan seluruh jaringan yang dimiliki oleh para kader PDIP yang ada di 22 kecamatan ini akan mampu memberikan kemenangan bagi pasangan lain yang tak didukung partainya.

Dengan keputusan ini ujar dia, pihaknya siap menerima konsekuensi yang diberikan partainya karena telah bulat mendukung partai lain.

Baca Juga: China dan AS Berebut Dukungan Prabowo Subianto, Begini Penilaian Pengamat Asing

"Sekarang kami siap menerima apapun konsekuensi partai sendiri terhadap kami. Tapi, kami saat ini lebih mementingkan masyarakat di Pilkada Tasikmalaya sekarang," kata dia.

Sementara itu, Calon Bupati Tasikmalaya, Azis Rismaya, yang diusung dari partai Gerindra dan Demokrat, mengaku bangga dengan keputusan para kader partai lain yang sebelumnya tidak mengusungnya sekarang siap mendukung untuk memenangkan pasangannaya di Pilkada Tasikmalaya.

 "Saya ucapkan terimakasih kepada kader PDIP yang mendukung saya. Saya sekarang sudah ikrar bahwa saya milik rakyat Tasikmalaya dan semua partai dengan niatan maju jadi calon di Pilkada," kata Azis.

Baca Juga: Polisi akan Selediki Tuduhan Airlangga Demo UU Ciptakerja Disponsori

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Tasikmalaya, Dodi Juanda, meminta dan mengimbau semua pasangan calon untuk selalu terapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan kegiatan di masa kampanye Covid-19.

Pihaknya pun menganjurkan kegiatan kampanye sebaiknya lebih banyak dengan cara daring daripada kampanye tatap muka.

"Kami tetap dan selalu mengimbau untuk melaksanakan kampanye dengan daring dan kurangi kegiatan tatap muka yang menimbulkan kerumunan.

Baca Juga: Mari Sayangi Diri, Kenali Apa Itu Depresi, Gejala, Dampak, dan Cara Penanganannya

Kalau pun tatap muka dilakukan harus sesuai PKPU Nomor 13 Tahun 2020 tak berkerumun dan pesertanya dibatasi," singkatnya.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah