Amerika Serikat Mengaku Rangkul Indonesia dan India untuk Melawan Rusia dan China

- 21 Oktober 2020, 12:23 WIB
Menhan Prabowo saat bertemu Mark Esper di Washington DC
Menhan Prabowo saat bertemu Mark Esper di Washington DC /kemhan.go.id

Dia menyebut jaringan itu sebagai "tulang punggung tatanan berbasis aturan internasional".

"Contoh seperti ini menggambarkan pentingnya menyelaraskan dengan negara-negara yang berpikiran sama, besar dan kecil, untuk mempertahankan tatanan bebas dan terbuka yang telah melayani kita semua dengan sangat baik selama beberapa dekade," kata Esper seperti dilansir dari AFP.

"China dan Rusia mungkin memiliki kurang dari sepuluh sekutu yang digabungkan," ucapnya.

Dia menuturkan China menggunakan paksaan dan perangkap keuangan untuk membangun aliansi dengan negara-negara lemah seperti Myanmar, Kamboja, dan Laos.

Baca Juga: Mabes Polri Telah Beri Sanksi, Jenderal Polisi LGBT Nonjob hingga Pensiun

"Semakin kecil negara dan semakin besar kebutuhannya, semakin berat tekanan dari Beijing," kata Esper.

Pernyataan tersebut merujuk pada kunjungan yang telah dilakukan Esper untuk membangun hubungan pertahanan dengan Malta, Mongolia, dan Palau.

Selain itu, juga terkait rencana AS dalam menghadirkan pertahanan yang lebih besar di Eropa Timur, termasuk pangkalan pasukan AS di Polandia.

Baca Juga: Faisal Basri: Pak Jokowi, Jangan Dengar Celotehan Bank Dunia, Dengarkanlah Rintihan Rakyat

Esper mengatakan bagian penting dari upaya ini adalah untuk memperluas penjualan senjata AS, untuk membantu sekutu meningkatkan kemampuan pertahanan, dan untuk mendukung industri pertahanan AS dalam melawan persaingan dengan Moskow dan Beijing.

"Kita harus bersaing dengan China dan Rusia yang industri milik negaranya dapat mempercepat ekspor militer dengan cara yang kita tidak bisa, dan kita tidak pernah mau, dalam banyak kasus," tuturnya.

Esper mengaku telah mengambil langkah-langkah untuk meredakan pembatasan ekspor sistem senjata "kritis" dan mempercepat persetujuan, dan akan menggunakan GDAP untuk mengidentifikasi peluang penjualan senjata dan melindungi pasar AS.

Baca Juga: Asfinawati Bintang ILC tvOne Kali Ini, Mampu Ungkapkan Jeritan Jutaan Rakyat

Dia mencontohkan pelonggaran pembatasan AS baru-baru ini pada ekspor drone medan perang, di mana AS dapat menjualnya ke Taiwan dan Uni Emirat Arab.***

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah