Ia mengatakan, ekonomi Indonesia saat itu sudah mengalami penurunan. Dari biasanya Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di kisaran 5 persen, turun menjadi 2.97 persen pada kuartal I/2020.
Penurunan terus berlanjut ke kuartal II yang realisasinya bahkan menjadi minus 5.32 persen.
Ia mengungkapkan, bahwa perlambatan aktivitas ekonomi menjadi ciri-ciri terjadinya resesi. Febrio memperkirakan, ekonomi Indonesia tahun ini akan mengalami kontraksi dalam kisaran minus 1.7 persen sampai minus 0.6 persen.
Baca Juga: Koperasi, Solusi Bagi UMKM untuk Bertahan di Tengah Ancaman Resesi
"Kita lihat di kuartal pertama sudah turun, ya kita belum bisa katakan resesi karena belum tahu berapa lama. Sekarang, kita melihat kuartal kedua melemah, kuartal ketiga melemah. Ternyata kuartal pertama, sudah terjadi perlambatan dan ini berkelanjutan," tuturnya.
Ia mengatakan, Indonesia bukan satu-satunya negara yang mengalami resesi akibat pandemi Covid-19. Banyak negara lain yang mengalami hal serupa, bahkan menurut dia, kondisinya jauh lebih parah.
"Contohnya negara India yang tercatat minus 24 persen," pungkasnya.***