Juru Bicara JK: Kebohongan Ferdinand Hutahaean Bangun Kebohongan Berantai Para Buzzer

- 22 November 2020, 15:58 WIB
Jusuf Kalla - Mantan Wapres RI
Jusuf Kalla - Mantan Wapres RI /PRMN

"Dalam kapasitas Pak JK sebagai juri mewakili Asia atas penghargaan tersebut, bersama 4 juri dari benua berbeda merasa perlu bertemu langsung dan berdiskusi tentang kriteria nominator untuk penghargaan ini," ungkapnya.

Setelah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh Saudi Arabia, menyaksikan penanda tanganan perjanjian kerja sama Pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta, antara Dewan Mesjid Indonesia yang diwakili Komjen Pol (Purn) Drs Syafruddin MSi selaku Wakil Ketua DMI denganAbdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Sekjen Liga Dunia Islam, Mohammad Abdul Karim Al Issa menyaksikan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama pendirian dan pembangunan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Riyadh, Sabtu, 24 Oktober 2020 malam.*
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Sekjen Liga Dunia Islam, Mohammad Abdul Karim Al Issa menyaksikan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama pendirian dan pembangunan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Riyadh, Sabtu, 24 Oktober 2020 malam.*

Usai penandatangan ini, kata dia, "Pak JK sebagai muslim karena sudah berada di Saudi Arabia, tidak afdol rasanya tanpa menunaikan ibadah umrah. Untuk keperluan ibadah umrah Pak JK melanjutkan perjalanan ke Mekkah menunaikan umrah dengan protokol kesehatan yang ketat."

"Saya sampaikan, perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Mekkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri, apalagi 2024."

"Saya juga mengingatkan para buzzer untuk tidak mengotori rangkaian perjalanan ini dengan narasi menyesatkan tanpa dasar dan bukti. Karena perjalanan Pak JK murni untuk kemanusiaan dan ibadah."

"Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan," tandasnya.***

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x