"Hal ini wajar mengingat kepentingan buruh perlu sarana politik untuk diartikulasikan, dan biasanya ada hubungan yang timbal balik," ucapnya.
Ade menyebut, hubungan fungsional yang mutualistik itu menjadi fondasi relasi politik serikat buruh dengan figur atau partai politik tertentu, dan bisa jadi sudah retak akibat disahkannya RUU Ciptaker.
Baca Juga: BIN Ternyata Sudah Memprediksi Demo akan Bentrok
"Keretakan itu bisa mendorong terjadinya migrasi politik membangun relasi politik baru dengan figur atau partai politik yang lain," tutur dia.
Sebagian warga yang diwawancarai Jurnalgaya berharap pemerintah ataupun DPR bisa mengeluarkan UU yang mementingkan rakyat, sehingga tidak harus ada yang turun ke jalan di masa pandemi.
"Kami sedih, di masa Covid-19, orang-orang berkerumun. Kerusakan dimana-mana akibat aturan baru itu," tutur Andriansyah, warga Bandung.
"Semua kok seperti hanya drama politik," pungkasnya.***