"Karena manfaat vaksin lebih besar dari risikonya. Hal ini didasarkan pada bukti ilmiah hasil uji klinik dimana tidak ada indikasi keterkaitan antara vaksin dengan kejadian pembekuan darah," jelasnya.
Penny sekaligus menegaskan bahwa 1.113.600 vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia 8 Maret itu berbeda dari golongan bets vaksin yang diduga menyebabkan insiden pembekuan darah itu.
Baca Juga: Ridwan Kamil Siapkan 2.000 Dosis Vaksin COVID-19 untuk Kontingen PON XX Papua
Penny menyebut vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan nomor bets yang dimaksud, yakni ABV5300, ABV3025, dan ABV2856, tidak masuk ke Indonesia.
Namun, ia mengaku pihaknya tetap bekerja atas prinsip kehati-hatian.
"Bets produk vaksin covid-19 AstraZeneca yang telah masuk ke Indonesia tersebut berbeda dengan bets produk yang diduga menyebabkan pembekuan darah dan diproduksi di fasilitas produksi yang berbeda," tandasnya.***